Masuk Islam
Bersyukur
Kecewa
MENEGAKKAN SYARI'AH MENYONGSONG KHILAFAH
Video dan gambar dibawah ini adalah bukti adanya sungai di bawah laut yang tercantum dalam Al Quran surat Al-Furqan:53 dan surat Ar-Rahman:19-20.
http://www.youtube.com/watch?v=8q3Qa2k5i_E
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Menampilkan: Al-Furqan (25) No. Ayat : : 53
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخاً وَحِجْراً مَّحْجُوراً
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khayalan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Al Furqan ayat 53 di atas dan surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ
بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi
يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ
Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara. Mutiara hanya bisa ditemukan di samudra / laut. Dan pada perbatasan dua sungai tersebut terdapat kerang/mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
Akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Jika Anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.
Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah ta’ala.
//----dikutip dari suaramedia.com ----//
(Arrahmah.com) - Berdasarkan laporan dari analis 'Injil kontroversial' - Al-Kitab kuno berusia 1.500 tahun bertinta emas yang ditemukan di Turki - menyatakan bahwa Yesus (Nabi Isa 'alaihi salam) adalah fana, tidak pernah disalibkan, hal tersebut dianggap menantang prinsip-prinsip inti agama Kristen.
Beberapa analis mengklaim bahwa itu adalah Injil Barnabas, yang diyakini sebagai tambahan pada Injil Markus, Mattius, Lukas dan John, yang telah membuat perhatian besar masyarakat dunia pada awal tahun ini karena menyatakan bahwa Yesus telah menubuatkan kedatangan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.
Pada bulan Februari 2012, Vatikan secara resmi meminta izin untuk melihat Kitab yang berbahasa Aram tersebut, yang teksnya bertinta emas yang dituliskan pada kulit hewan dan bersampul kulit hewan, yang ditemukan oleh Turki selama operasi polisi anti-penyelundupan pada tahun 2000.
Pekan ini, terjemahan Injil tersebut yang dikutip dari dokumentasi media - aslinya ditulis dalam bahasa Syiriac, dengan dialek Aram dilaporkan menyatakan bahwa Yesus mengatakan: "Aku mengakui di hadapan Surga, dan diseru untuk menyaksikan segala sesuatu yang tinggal di bumi, bahwa aku seorang yang asing bagi semua, bahwa manusia telah berkata tentang aku, bahwa aku lebih dari sekedar manusia."
"Karena aku seorang manusia, yang lahir dari seorang wanita, tunduk pada penghakiman Allah; yang hidup disini seperti manusia lainnya, tunduk pada penderitaan-penderitaan biasa," dikutip the Y-Jesus, majalah online yang berbasis di AS.
Ayat dalam injil tersebut menyangkal bahwa Yesus ada Tuhan dan konsep Trinitas, dimana doktrin Kristen mendefinisikan bahwa Allah sebagai tiga Tuhan: Bapak, Anak (Yesus Kristus), dan Rohul Kudus.
Selain itu, Injil tersebut juga menyatakan "keberadaan Yudas Iskariot sebagai orang yang mati disalib bukan Yesus, sedangkan dalam Perjanjian Baru, Yudas menkhianati Yesus," lapor Y-Jesus.
Pernyataan-pernyataan itu membantah ajaran Kristen, yang selama ini dibangun dengan doktrin kematian Yesus sebagai penebus dosa manusia dan kebangkitannya sebagai harapan kehidupan abadi.
Pernyataan itu mendukung ajaran Islam, bahwa Yesus (Isa Al-Masih) adalah seorang manusia yang menjadi Nabi dan Rasul Allah, bukan Tuhan, kemudian diangkat ke langit oleh Allah, bukan mati disalib.
Sebagaimana Allah berfirman di dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (5: 75)
"dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (4: 157-158)
The Y-Jesus mengatakan "Sejalan dengan keyakinan Islam, Injil itu memperlakukan Yesus sebaga manusia dan bukan Tuhan. Menolak pemikiran Tritunggal Kudus dan Penyaliban, dan mengungkapkan bahwa Yesus memprediksi kedatangan Nabi Muhammad."
Dalam salah satu ayat dari Injil tersebut, Yesus berkata kepada seorang pendeta: “Bagaimana Mesiah disebut? Muhamamad adalah nama yang diberkati”.
"Pada (ayat) lainnya, Yesus membantah menjadi Al-Masih, mengklaim bahwa dia akan menjadi Ismailiyah, istilah yang digunakan untuk orang Arab," tambah laporan Y-Jesus.
Injil kuno berbahasa Aram tersebut menimbulkan banyak kontroversi tentang keaslian keseluruhan isi Injil. Belum ada yang dapat memastikan keaslian keseluruhan dari isi Injil tersebut, apakah seluruhnya memuat apa yang diajarkan Nabi Isa 'alaihi salam, atau telah ada perubahan padanya. Namun beberapa pernyataan dari Injil itu yang diungkapkan, telah membantah prinsip-prinsip dasar Kristiani.
Sementara pendeta protestan İhsan Özbek membantah bahwa Injil itu ditulis oleh St. Barnabas. "Salinan di Ankara mungkin telah ditulis oleh salah satu pengikut St Barnabas," katanya kepada koran Turki Today Zaman sebelumnya pada tahun 2012. Wallahu a'lam bish shawab. (siraaj/arrahmah.com)
Sebagaimana dilansir Alarabiya dari AFP (28/6), Sawiris, seorang penganut Kristen, memasukkan gambar karakter Disney, Mickey dan Minnie Mouse, di akun Twitternya. Mickey Mouse digambar mengenakan pakaian khas Arab lengkap dengan jenggot lebatnya. Di sampinya ada Minnie Mouse yang mengenakan cadar.
Gambar itu sudah beredar di dunia maya selama beberapa pekan lewat email dengan tulisan yang berbunyi: "Ini adalah Mesir masa depan", yang menyindir kebangkitan kelompok-kelompok Islam pasca tergulingnya kekuasaan Husni Mubarak oleh gelombang aksi rakyat.
Sejumlah pengacara melaporkan pengusaha telekomunikasi itu ke kejaksaan dengan tuduhan menghina Islam. Mereka juga menyeru pemboikotan atas operator telepon Mobinil milik Sawiris lewat situs jejaring sosial Facebook dan Twitter.
Para pengecam Sawiris menilai perbuatannya diluar batas. Sebagian menilai perbuatan pemiilik Orascom Telecom Holding itu tidak dapat dimaafkan.
"Ada batas yang jelas antara mengekspresikan opini Anda atau kebebasan berbicara dengan bicara secara tidak sopan," tulis seorang wanita di Twitter.
Mendapat kecaman bertubi-tubi, pendiri partai politik beraliran liberal Al Masriyin Al Ahrar (Free Egyptians Party) itu hanya bisa mengucap maaf.
"Saya meminta maaf kepada siapapun yang menanggap ini bukan sebagai lelucon. Saya pikir itu adalah gambar yang lucu, tidak bermaksud menghina! Assef !! (Maaf)," tulis Sawiris lewat akunnya di Twitter.*
Keterangan foto: Naguib Sawiris.
KAIRO (Arrahmah.com) - Media Mesir mengungkapkan lebih banyak rincian kehidupan mantan diktator Mesir, Hosni Mubarak. Harian Sawt al Umma mewawancarai mantan supir Mubarak, yang mengungkapkan beberapa rahasia keluarga Mubarak.
Mantan supir Mubarak, Eid Khadr, mengungkapkan beberapa rahasia keluarga Mubarak. Ia mengatakan bahwa Mubarak selalu mengutuk Islam dan ia sangat kesal ketika mendengarkan pembacaan ayat suci Al Qur’an.
Anak tertuanya, Alaa, cukup baik dan rendah hati, tidak seperti saudaranya, Gamal.
Eid memperlihatkan untuk pertama kalinya Mubarak berada di istana Al-Aruba. Saat itu dengan sangat lantang Mubarak mengutuk Islam, menurutnya, ketika ia mendengar ocehan Mubarak, ia mulai membenci diktator Mesir ini dan yakin bahwa Mubarak memiliki masalah mental.
Eid mengatakan mengenai kasus lain, ketika semua orang pergi ke bandara untuk kepergian Suzanne Mubarak. Ia menyalakan radio dan memilih siaran radio yang mengudarakan pembacaan ayat-ayat Al Qur’an (murotal-red), namun Mubarak berteriak kepada supirnya. Ia sangat marah saat Eid mendengarkan Al Qur’an. Hosni Mubarak mengatakan bahwa Al Qur’an seharusnya hanya diperdengarkan saat pemakaman.
“Sedangkan untuk dua putra presiden, mereka berbeda satu sama lain. Alaa, tentu saja jauh lebih baik dan dia suka terlibat dalam acara amal. Ia sangat baik dan selalu menyapa kami. Tapi Gamal Mubarak, semoga Allah menyelamatkan kita darinya, adalah seorang mata-mata Inggris, ketika kami mengucapkan salam, ia tidak pernah menjawabnya,” ujar Khadr. (haninmazaya/arrahmah.com)
Wabah hepatitis A belakangan ini kembali menjadi keprihatinan masyarakat dan Pemerintah. Bahkan di Depok tempat tinggal saya, penyebarannya yang cepat dan luas menyebabkan Pemerintah setempat mengkategorikannya sebagai kejadian luar biasa (KLB). Para penggiat kesehatan di semua lini diharapkan ikut serta memberikan langkah-langkah peningkatan kesadaran dan kewaspadaan/pencegahan masyarakat.
Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Virus hepatitis A menyebar dari tinja orang yang terinfeksi ke makanan dan minuman yang terkontaminasi (jalur fekal-oral). Di negara maju yang bersanitasi baik, infeksi hepatitis A sangat jarang. Sebaliknya, di kalangan masyarakat kita, hampir sebagian besar orang pernah terinfeksi. Menurut dr Unggul Budihusodo,Sp PD dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sekitar 80 persen penduduk dewasa Jakarta dan sekitarnya pernah tertulari virus ini. Selain penularan melalui makanan/minuman yang tercemar, hepatitis A juga dapat menyebar melalui luka atau air yang dipakai untuk mandi.
Perkembangan hepatitis A dapat dibagi menjadi 4 stadium yaitu :
Tidak ada terapi medis khusus untuk hepatitis A karena pasien dapat sembuh sendiri (self limiting disease). Istirahat yang cukup dan gizi yang baik akan mempercepat penyembuhan. Pembatasan aktifitas fisik atau istirahat total terutama dianjurkan bila kadar SGOT & SGPT masih di bawah 3 kali batas atas nilai normal. Pasien hanya perlu dirawat inap bila mengalami dehidrasi berat dengan kesulitan makan, kadar SGOT & SGPT > 10 kali nilai normal, menunjukkan perubahan perilaku atau kesadaran (akibat ensefalopati hepatitis fulminan), dan tidak kunjung sembuh atau selalu kambuh.
Apakah bisa dicegah?
Pencegahan umum hepatitis A adalah:
Pencegahan khusus adalah dengan imunisasi Hepatitis A. Vaksin ini menyediakan perlindungan cepat terhadap Hepatitis A. Pada bayi, vaksin diberikan dalam 2 dosis 6 bulanan setelah usia 1 tahun. Vaksin Hepatitis A berbeda dari Vaksin Hepatitis B sehingga vaksinasi terhadap hepatitis B tidak memberi perlindungan terhadap Hepatitis A.
Sebarkan, cetak atau simpan halaman ini:Jakarta (SI ONLINE) - Ada pernyataan menggelitik dalam sebuah diskusi di sebuah stasiun televisi swasta nasional Rabu malam (16/5/2012). Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B. Nahrawardaya, berkomentar soal konser Lady Gaga, dengan mengatakan, "Sudah jual tiket padahal belum dapat izin Polisi sama aja EO-nya Lady Gaga itu kayak menghamili (gadis) dulu biar bisa nikah."
Analogi telak itu cukup rasional. Betapa tidak, tiga bulan sebelum pergelaran Lady Gaga dilaksanakan, panitia telah menjual tiket sebanyak 40.000 buah. Itupun kabarnya masih ditambah lagi sepuluh ribu tiket. Harga tiket terendah Rp465.000.-, dan termahal Rp2.250.000.- Keputusan promotor Lady Gaga untuk menjual tiket berbulan-bulan sebelum pelaksanaan memang mengundang kecurigaan. Dari aspek bisnis, promotor tidak mau rugi alias gambling.
Alhasil ketika tiket terjual habis, keuntungan sudah di depan mata. Kedua, kemungkinan besar promotor tahu konser ini akan menuai penolakan, karena itu untuk menyiasatinya promotor menjual tiket terlebih dulu hingga habis. Kelak jika aparat tidak memberikan rekomendasi, mereka akan mengatakan, "Ini penonton sudah 50 ribu orang, mereka sudah beli tiket semua. Masa dibatalkan?."
Ada informasi menarik selain soal perhelatan Lady Gaga. Promotor Lady Gaga, PT Prima Java Kreasi atau yang sering disebut Big Daddy Entertainment Group, ternyata mempunyai masalah keuangan. Perusahaan ini konon mempunyai hutang Rp200 milyar kepada investor asing. Karena itu mereka kini tengah mencari cara untuk menutup utang-utang tersebut.
Satu-satunya cara yang dilakukan manajemen Big Daddy adalah dengan meraup uang dari bursa saham. Maka sejak setahun lalu, Big Daddy telah merencanakan menjual sahamnya ke lantai bursa melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Rencananya perusahaan penyelenggara konser musik ini menargetkan bisa meraih dana segar sebesar Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar dengan mengeluarkan saham baru setara 35% hingga 40% dari saham yang dicatatkan.
"Rencana IPO tetap tahun ini. Kami lihat momentum, karena kondisinya sekarang banyak sentimen negatif," kata Presiden Direktur PT Java Prima Kreasi Michael Rusli di Jakarta, Rabu (16/5/2012) seperti dirilis Vivanews.com.
Menurut Michael, pada awalnya perusahaan mempunyai kebutuhan dana yang tidak sedikit. Namun, dia menegaskan, akhir 2011 lalu pihaknya telah mendapatkan dana segar dari beberapa investor, sehingga saat ini kebutuhan dana sudah tercukupi.
Perusahaan ini pada awalnya akan menggelar IPO awal 2012. Ternyata, rencana tersebut harus tertunda. Bahkan, sebelumnya, perusahaan pernah menyatakan jika mundurnya rencana IPO ini karena perusahaan tengah fokus mengerjakan konser Lady Gaga Juni mendatang yang kabar terakhirnya dilarang oleh Mabes Polri.
Dana yang diperoleh dari Penjualan saham rencananya akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek konser dan hiburan lainnya. Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang kepada pihak asing Rp200 miliar. Utang tersebut didapat Prima Java di tahun lalu yang berasal dari induk usahanya dan juga investor asing yang sudah menyuntikkan dana ke Prima Java. "Tahun lalu, kami memperoleh suntikan dana Rp200 miliar," kata dia.
Inilah yang bisa dipahami motif ekonomi di balik penyelenggaraan konser Lady Gaga. Sepenuhnya ini adalah kegitan Big Daddy untuk meraup keuntungan perusahaan itu dengan mengorbankan nilai dan moral generasi muda.
Tentu saja Big Daddy berharap konser ini sukses. Sebab jika sukses, maka penjualan sahamnya akan lancar dan dana segar yang diharapkan akan didapat. Sehingga hutang-hutang perusahaan akan terbayarkan. Sebaliknya, jika konser gagal maka citra perusahaan akan anjlok. Nilai saham juga rendah, maka kondisi keuangan perusaahan akan lebih parah. Belum lagi perusahaan itu diwajibkan mengembalikan puluhan milyar uang tiket penonton. Pantaslah kalau mereka saat ini menjadi orang paling syok.
Rep: shodiq ramadhan/vivanews/kontan
Bab 1: Wajibnya Puasa Ramadhan Dan Firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."(al-Baqarah: 183)
917. Ibnu Umar r.a. berkata, "Nabi puasa pada hari Asyura dan beliau memerintahkan supaya orang berpuasa padanya." (Dalam satu riwayat: Ibnu Umar berkata, 'Pada hari Asyura itu orang-orang jahiliah biasa berpuasa 5/154). Setelah puasa Ramadhan diwajibkan, ditinggalkannya puasa Asyura.' (Dan, dalam satu riwayat: Ibnu Umar berkata, 'Orang yang mau berpuasa, ia berpuasa; dan barangsiapa yang tidak hendak berpuasa, maka dia tidak berpuasa.') Biasanya Abdullah (Ibnu Umar) tidak puasa pada hari itu, kecuali kalau bertepatan dengan hari yang ia biasa berpuasa pada hari itu."
Bab 4: Pintu Rayyan Itu Khusus Untuk Orang-Orang yang Berpuasa
918. Sahl r.a. mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat (delapan pintu. Di sana 4/88) ada pintu yang disebut Rayyan, yang besok pada hari kiamat akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Tidak seorang selain mereka yang masuk lewat pintu itu. Dikatakan, 'Dimanakah orang-orang yang berpuasa?' Lalu mereka berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk darinya. Apabila mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup. Sehingga, tidak ada seorang pun yang masuk darinya."
919. Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang memberi nafkah dua istri (dengan apa pun 4/193) di jalan Allah, maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, 'Wahai hamba Allah, ini lebih baik.' (Dan dalam satu riwayat: Ia akan dipanggil oleh para penjaga surga, yakni oleh tiap-tiap penjaga pintu surga, 'Hai kemarilah.' 2/213). Barangsiapa yang ahli shalat, maka ia dipanggil dari pintu shalat. Barangsiapa yang ahli jihad, maka ia dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa yang ahli puasa, maka ia dipanggil dari (pintu puasa dan) pintu Rayyan. Dan, barangsiapa yang ahli sedekah, maka ia dipanggil dari pintu sedekah." Abu Bakar berkata, "(Tebusan) engkau adalah dengan ayah dan ibuku, wahai Rasulullah. Apakah ada keperluan bagi yang dipanggil dari seluruh pintu itu? Apakah ada orang yang dipanggil dari seluruh pintu itu?" (Dalam satu riwayat: "Wahai Rasulullah, itu yang tidak binasa?") Beliau bersabda, "Ya, dan aku berharap engkau termasuk golongan mereka."
Diasuh oleh:
Ust. Muhammad Muafa, M.Pd
Pengasuh Pondok Pesantren IRTAQI, Malang, Jawa Timur
Pertanyaan kirim ke: redaksi@suara-islam.com
Assalamu'alaikum Wr Wb. Apa kabar Ustad, mudah-mudahan selalu dalam lindungan Alloh SWT. Ustad, Saya belum begitu jelas tentang bacaan Sholawat saat Tasyahud awal, apakah kita boleh membaca "Allohumma Sholi'ala Muhammad " saja atau harus dengan sholawat yang lebih lengkap " Allohumma Sholi'ala Muhammad....innaka Hamiddummajid ".
Mohon penjelasannya dan saya minta maaf bila tulisan Sholawat saya tidak benar. Terima Kasih, Wassalamu'alaikum Wr Wb
Anwaruddin Anwaruddin
Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Bacaan Sholawat pada saat Tasyahud atau diluar Tasyahud cukup banyak variasinya. Yang paling kuat dari segi sanad riwayatnya ada dua lafadz. Kami sebutkan riwayat hadisnya dan silakan diperhatikan Lafadz sholawatnya yang bercetak kapital. Lafadz yang pertama;
صحيح البخاري (11/ 156)
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِيسَى سَمِعَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى قَالَ لَقِيَنِي كَعْبُ بْنُ عُجْرَةَ فَقَالَ
أَلَا أُهْدِي لَكَ هَدِيَّةً سَمِعْتُهَا مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ بَلَى فَأَهْدِهَا لِي فَقَالَ سَأَلْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ الصَّلَاةُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ عَلَّمَنَا كَيْفَ نُسَلِّمُ عَلَيْكُمْ قَالَ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
'Abdullah bin 'Isa dia mendengar 'Abdur Rahman bi Abi Laila berkata; Ka'ab bin 'Ujrah menemui aku lalu berkata; "Maukah kamu aku hadiahkan suatu hadiah yang aku mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam". Aku jawab; "Ya, hadiahkanlah aku". Lalu dia berkata; "Kami pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya kami bershalawat kepada tuan-tuan kalangan Ahlul Bait sementara Allah telah mengajarkan kami bagaimana cara menyampaikan salam kepada kalian?". Maka Beliau bersabda: "Ucapkanlah; ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN WA 'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA SHOLLAITA 'ALAA IBRAHIIM WA 'ALAA AALI IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJID. ALLAHUMMA BAARIK 'ALAA MUHAMMADIN WA 'ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA 'ALAA IBRAHIIM WA 'ALAA AALI IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIID" (Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahiim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah berilah barakah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi barakah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia) ". (H.R. Bukhari)
Lafadz yang kedua;
صحيح البخاري (11/ 155)
عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ أَخْبَرَنِي أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُمْ
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Dari 'Amr bin Sulaim Az Zuraqiy telah mengabarkan kepadaku Abu Humaid as-Sa'idiy radliallahu 'anhu bahwa mereka berkata; "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya kami bershalawat kepada baginda?". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ucapkanlah; ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN WA AZWAAJIHI WA DZURRIYYATIHII KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBRAHIM WA BAARIK 'ALAA MUHAMMADIN WA AZWAAJIHI WA DZURRIYYATIHII KAMAA BAARAKTA 'ALAA AALI IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIID" (Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad, istri-istrinya dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada keluarga Ibrahim dan berilah barakah kepada Muhammad, istri-istrinya dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberi barakah kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia) ". (H.R. Bukhari)
Membaca Sholawat dalam shalat maupun diluar shalat bisa memilih salah satu lafadz dari dia lafadz ini. Bisa juga berganti-ganti sebagai variasi. Tidak dibedakan apakah saat Tasyahud Awal ataupun Tasyahud Akhir. Artinya bacaan Sholawat saat Tasyahud awal sama saja dengan bacaan Sholawat saat Tasyahud akhir.
Selain dua lafadz ini, adapula lafadz Sholawat yang lain yang dinyatakan Nash. Berikut ini kami deretkan lima lafadz yang lain.
صحيح مسلم (2/ 373)
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ
أَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِي مَجْلِسِ سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ فَقَالَ لَهُ بَشِيرُ بْنُ سَعْدٍ أَمَرَنَا اللَّهُ تَعَالَى أَنَّ نُصَلِّيَ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ قَالَ فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تَمَنَّيْنَا أَنَّهُ لَمْ يَسْأَلْهُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَالسَّلَامُ كَمَا قَدْ عَلِمْتُمْ
Dari Abu Mas'ud al-Anshari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami sedangkan kami berada dalam majlis Sa'd bin Ubadah, maka Basyir bin Sa'ad berkata kepadanya, 'Allah memerintahkan kami untuk mengucapkan shalawat atasmu wahai Rasulullah, lalu bagaimana cara bershalawat atasmu? ' Perawi berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam hingga kami berangan-angan bahwa dia tidak menanyakannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA FIL'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID." Ya Allah, berilah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas keluarga Ibrahim, dan berilah berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada keluarga Ibrahim di dunia. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.' Dan salam sebagaimana yang telah kamu ketahui." (H.R. Muslim)
مسند أحمد (3/ 331)
عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ الصَّلَاةُ عَلَيْكَ قَالَ قُلْ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Dari Musa bin Thalhah dari bapaknya berkata; aku bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana cara bershalawat kepadamu?" beliau menjawab: "Bacalah: ALLAHUMMA SHALLI 'ALA MUHAMMADIN WA 'ALA `ALI MUHAMMAD, KAMA SHALLAITA 'ALA IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIID WA BAARIK 'ALA MUHAMMAD WA 'ALA `ALI MUHAMMAD, KAMA BARAKTA 'ALA `ALI IBRAHIIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID (Ya Allah berikanlah salam kesejahteraan kepada Muhammad dan kepada Keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berikan salam kesejahteraan kepada Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluaga Muhammad sebagaimana Engkau telah berikan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia". (H.R. Ahmad)
صحيح البخاري (19/ 442)
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ
قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا السَّلَامُ عَلَيْكَ فَكَيْفَ نُصَلِّي قَالَ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ
Dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; kami bertanya; "Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui salam kepadamu, lalu bagaimanakah kami bershalawat?" beliau menjawab: "Ucapkanlah; ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD 'ABDIKA WARASUULIKA KAMAA SHALLAITA 'ALAA IBRAAHIM WA BAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA IBRAHIIM WA 'ALAA AALI IBRAHIIMA (Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad hamba dan utusan-Mu sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahiim, dan berilah barakah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi barakah kepada Ibrahim, dan keluarga Ibrahim)." (H.R. Bukhari)
مسند أحمد (28/ 304)
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو قَالَ أَقْبَلَ رَجُلٌ حَتَّى جَلَسَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ عِنْدَهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَّا السَّلَامُ عَلَيْكَ فَقَدْ عَرَفْنَاهُ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ إِذَا نَحْنُ صَلَّيْنَا فِي صَلَاتِنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكَ قَالَ فَصَمَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَحْبَبْنَا أَنَّ الرَّجُلَ لَمْ يَسْأَلْهُ فَقَالَ إِذَا أَنْتُمْ صَلَّيْتُمْ عَلَيَّ فَقُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Dari Abu Mas'ud, Uqbah bin 'Amr Al Anshari berkata; ada seorang laki-laki yang datang sehingga dia duduk di depan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan kami pada saat sedang berada di samping beliau. Lalu orang itu berkata; "Wahai Rasulullah, berkenaan ucapan salam terhadap anda kami telah mengetahuinya, lalu bagaimana kami harus mengucapkan shalawat atas anda saat kami shalat?." (Abu Mas'ud, Uqbah bin 'Amr Al Anshari Radliyallahu'anhu) berkata; "Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam diam sampai kami berandai-andai jika si laki-laki tadi tidak menanyakannya." Lalu beliau bersabda: "Jika kalian hendak mengucapkan salawat atasku, maka bacalah: ALLAHUMMA SHALLI 'ALA MUHAMMAD AN-NABIYIL UMI WA 'ALA ALI MUHAMMAD. KAMA SHALLAITA 'ALA IBRAHIM DAN KELUARGA IBRAHIM. WA BARIK 'ALA MUHAMMAD WA 'ALA ALI MUHAMMAD AN-NABIYIL UMI KAMA BARAKTA 'ALA IBRAHIM WA 'ALA ALI IBRAHIM FIL 'ALAMIN INNAKA HAMIDUN MAJID (ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis dan keluarganya. Dan berilah berkah kepada Muhammad Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya engkau Maha Terpuji dan Maha Agung), (H.R. Ahmad)
مسند أحمد (47/ 143)
عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Dari Abu Bakr bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm dari seorang sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bahwa beliau bersabda: "Ya Allah! Limpahkanlah kesejahteraan pada Muhammad, keluarganya, istri-istrinya dan keturunannya seperti engkau melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga Ibrahim, Engkau Maha Terpuji lagi Mulia." (H.R. Ahmad)
Sebagaimana dua lafadz sebelumnya, salah satu dari lima lafadz ini juga bisa dipilih untuk diamalkan dan dibiasakan saat membaca shalawat, atau dipakai semua dengan membacanya secara berganti-ganti dalam berbagai kesempatan shalat.
Adapun bacaan Shalawat pendek, yakni sekedar mengucapkan "ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA MUHAMMAD" pada saat melakukan Tasyahud Awal, maka sebagian ulama membolehkan berdasarkan keumuman ayat dalam Al-Quran, yaitu ayat yang berbunyi;
{إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا } [الأحزاب: 56]
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Al-Ahzab; 56).
Namun lafadz Sholawat yang pendek itu tidak disebutkan dalam riwayat, sebagaimana lafadz-lafadz Sholawat yang dipaparkan di atas. Lafadz Sholawat yang pendek itu jika dibaca tetap sah, namun yang lebih afdhol adalah membaca sholawat dengan lafadz yang diajarkan dalam riwayat.
Untuk penambahan lafadz "sayyidina" dalam sholawat, maka hal ini sama sekali tidak dinyatakan dalam riwayat, jadi tidak perlu dipraktekkan meski dengan alasan "Ta-addub" (bersopan santun) karena kita juga tidak pernah menambahkan lafadz sayyidina pada lafadz Adzan meski dengan alasan Ta-addub.
Patut diketahui, bahwa bacaan shalawat tidak hanya bisa dibaca saat Tasyahud, tetapi juga bisa di bagian shalat manapun, misalnya saat bediri, sujud, duduk diantara dua sujud dll. Dalil yang menunjukkan adalah hadis berikut;
مسند أحمد (28/ 304)
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو قَالَ أَقْبَلَ رَجُلٌ حَتَّى جَلَسَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ عِنْدَهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَّا السَّلَامُ عَلَيْكَ فَقَدْ عَرَفْنَاهُ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ إِذَا نَحْنُ صَلَّيْنَا فِي صَلَاتِنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكَ قَالَ فَصَمَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَحْبَبْنَا أَنَّ الرَّجُلَ لَمْ يَسْأَلْهُ فَقَالَ إِذَا أَنْتُمْ صَلَّيْتُمْ عَلَيَّ فَقُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Dari Abu Mas'ud, Uqbah bin 'Amr Al Anshari berkata; ada seorang laki-laki yang datang sehingga dia duduk di depan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan kami pada saat sedang berada di samping beliau. Lalu orang itu berkata; "Wahai Rasulullah, berkenaan ucapan salam terhadap anda kami telah mengetahuinya, lalu bagaimana kami harus mengucapkan shalawat atas anda saat kami shalat?." (Abu Mas'ud, Uqbah bin 'Amr Al Anshari Radliyallahu'anhu) berkata; "Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam diam sampai kami berandai-andai jika si laki-laki tadi tidak menanyakannya." Lalu beliau bersabda: "Jika kalian hendak mengucapkan salawat atasku, maka bacalah: ALLAHUMMA SHALLI 'ALA MUHAMMAD AN-NABIYIL UMI WA 'ALA ALI MUHAMMAD. KAMA SHALLAITA 'ALA IBRAHIM DAN KELUARGA IBRAHIM. WA BARIK 'ALA MUHAMMAD WA 'ALA ALI MUHAMMAD AN-NABIYIL UMI KAMA BARAKTA 'ALA IBRAHIM WA 'ALA ALI IBRAHIM FIL 'ALAMIN INNAKA HAMIDUN MAJID (ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis dan keluarganya. Dan berilah berkah kepada Muhammad Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya engkau Maha Terpuji dan Maha Agung) (H.R. Ahmad)
Dalam hadis di atas, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengajarkan bacaan shalawat yang dibaca saat Shalat, namun beliau tidak menentukan posisi tertentu kapan dibaca, sebagaimana beliau menentukan posisi berdiri untuk membaca Al-Fatihah. Oleh karena itu riwayat ini menunjukkan bahwa bacaan Shalawat bisa dibaca selain saat Tasyahud. Dalil yang menguatkan adalah hadis berikut;
سنن الترمذى (8/ 497)
عَنْ الطُّفَيْلِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ذَهَبَ ثُلُثَا اللَّيْلِ قَامَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا اللَّهَ اذْكُرُوا اللَّهَ جَاءَتْ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ قَالَ أُبَيٌّ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلَاةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلَاتِي فَقَالَ مَا شِئْتَ قَالَ قُلْتُ الرُّبُعَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ النِّصْفَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قَالَ قُلْتُ فَالثُّلُثَيْنِ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ أَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا قَالَ إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ
Dari Ath Thufail bin Ubai bin Ka'ab dari ayahnya berkata: Bila dua pertiga malam berlalu, Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam bangun lalu bersabda: "Wahai sekalian manusia, ingatlah Allah, ingatlah Allah, tiupan pertama datang dan diiringi oleh tiupan kedua, kematian datang dengan yang ada padanya, kematian datang dengan membawa segala kelanjutannya, kematian datang dengan membawa segala kelanjutannya." Berkata Ubai: Wahai Rasulullah, aku sering membawa shalawat untuk baginda, lalu seberapa banyak aku bershalawat untuk baginda? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam menjawab: "Terserah." Aku bertanya: Seperempat? Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam menjawab: "Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu." Aku bertanya: Setengah? Beliau menjawab: ""Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu." Aku bertanya: Dua pertiga?"Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu." Aku berkata: Aku akan menjadikan seluruh doaku untuk baginda. Beliau bersabda: "Kalau begitu, kau dicukupkan dari dukamu dan dosamu diampuni." (H.R. At-Tirmidzi)
Menjadikan shalawat dengan kuantitas seperempat, separuh, duapertiga dan keseluruhan dari bacaan shalat menunjukkan bahwa bacaan Sholawat itu tidak dibatasi saat Tasyahud saja. Dengan demikian, riwayat ini menguatkan bahwa Shalawat bisa dibaca selain saat Tasyahud. Wallahua'lam.
Sapamu Diujung Akhir Usiamu
(Foto: Almarhum)
Aku datang dari seberang lautan
Kota Bandar Lampung
Tuk menemui ayahanda di Kota Depok
Yang tengah terbaring sakit
Lemah tak berdaya
Kakiku pun telah sampai di kota yang aku tuju
Sesampai di tempat aku bergegas masuk ke kamar
Kulihat ayahanda tengah terbaring
Sebagaimana biasanya
Dari hari ke hari
Sejak ia diberikan ujian oleh Allah
Bertahun tahun lamanya
Kuingat waktu itu
Ayahanda masih sehat wal afiat dan segar bugar
Pikirannyapun masih berjalan
Hanya kulitnya yang sudah mulai mengeriput
Rambutnya yang sudah memutih
Namun hari ini
Sesosok lemah berbaring dihadapanku
Tubuhnya lunglai tak berdaya
Dan sorot matanya yang telah rapuh
Telinga tak lagi mudah mendengar
Untuk mendengar kamipun harus berbisik didekat telinganya
Tuk menyampaikan sebaris kalimat
Ayah…….
Meski tubuhmu terbaring dipembaringan
Pada ranjang dipan yang sudah usang
Dan kasur yang sudah lusuh
Dan kamar yang masih utuh
Seperti sediakala kita tempati pertama kali
Kita mengisi rumah ini
Ayah….
Aku sudah ada disampingmu
Aku rindu dalam dekapan kasihmu
Tapi, ayah sudah tak bisa lagi memelukku
Ayah cuma dapat berbaring dan berbaring…
Tanpa bisa berbuat apa-apa lagi…
Tapi senyum ayah tak pernah pupus
Suara ayah masih jelas kami dengar
Pikiran ayahpun masih jernih
Ayah…..
Masih kuingat kala itu
Sapamu yang mengingatkanku
Ayah bertanya tentang pendidikanku
“Kapan kamu diwisuda”?
Aku pun menjawab apa yang ayah tanyakan
“Insya Allah tahun depan”
Saat itu aku tak dapat lagi berkata-kata
Mataku berkaca-kaca
Mulut terkatup seperti terkunci
Karena menahan getar jiwa yang dahsyat
Karena sapamu memberi dorongan hidupku
Tuk meraih gelar sarjana yang kuinginkan
Yang kuidam-idamkan
Yang menjadi kebanggaan aku dan keluarga
Teristimewa engkau ayahku……
Air mataku seperti hendak menitik
Saat kutulis bait-bait puisi ini
Mengenangmu yang begitu perkasa
Menghadang segala rintangan dan cobaan
Bersama isteri ayah yang terkasih, ibunda tersayang…
Selamat jalan ayah..selamat jalan..
Ucapanmu akan tetap menggema ditelingaku
Tuk meraih gelar sarjana itu….
Tuk kupersembahkan khusus untuk ayah tercinta….
Di alam sana…..amin…….
Bandar Lampung, 31 Agustus 2010
Pukul : 08.59 WIB
Karya : Imam Supriadi
Ahad, 03 Juli 2011
Hidayatullah.com--Duta Besar Iran untuk Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Ali Asghar Soltanieh Jumat (1/7) mengecam negara-negara Barat, termasuk Jerman, karena `kebungkaman memalukan` mereka mengenai program senjata nuklir ilegal Israel.
Berbicara di sela-sela Konferensi Perjanjian Perlucutan Senjata Nuklir Internasional di Berlin, Soltanieh menegaskan bahwa negara-negara Barat telah `menutup mata mereka dan mempertahankan kebungkaman yang memalukan` mengenai kegiatan nuklir ilegal rezim Zionis itu.
Menandaskan bahwa konferensi perlucutan senjata nuklir di Berlin itu juga dijadwalkan untuk membahas prospek bebas senjata nuklir di Timur Tengah, Soltanieh mengatakan, kapasitas rezim nuklir Zionis tetap menjadi sumber keprihatinan negara-negara Timur Tengah.
Dia mendesak upaya internasional yang lebih besar untuk meningkatkan tekanan pada negara Yahudi itu, tidak hanya menghancurkan senjata nuklirnya yang ilegal, tetapi juga membuatnya bergabung dengan Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Negara-negara Muslim dan Non-Blok telah berulang kali menuduh kemunafikan negara-negara Barat dalam toleransi penumpukan senjata nuklir Israel, sementara mengecam Iran karena kegiatan nuklirnya yang di bawah kontrol IAEA penuh.
Salah satu rahasia terburuk di dunia adalah dilaporkannya rezim Zionis itu telah berubah menjadi raksasa nuklir.
Israel diperkirakan memiliki ratusan senjata atom, dan gudang persenjataannya berperingkat kelima di antara kekuatan nuklir dan mengerdilkan program-program nuklir India, Pakistan, dan Korea Utara.*
Keterangan foto: Reaktor nuklir Israel Dimona yang terletak di Gurun Negev.
Sumber : AntHidayatullah.com--Kelompok peretas (hacker) Lulz Security atau LulzSec hari Rabu (15/6) mengumumkan bahwa mereka telah berhasil meng-offline-kan situs CIA yang bisa diakses oleh publik. Pada hari yang sama mereka membuka jalur layanan telepon untuk menerima permintaan dari publik untuk meretas suatu situs.
"Tango down - cia.gov - for the lulz," kata LulzSec di akun Twitternya.
Sebelumnya Reuters melaporkan bahwa situs intelijen Amerika cia.gov tidak bisa diakses di New York hingga San Fransisco dan dari Bangalor hingga London. Kemudian pada Rabu malam gangguan itu menjadi sporadis. Meskipun demikian, sepertinya tidak ada data sensitif milik CIA yang diambil oleh para peretas itu.
Jurubicara CIA, Preston Golson, mengatakan bahwa situs mereka tidak berfungsi, namun tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Kami sedang memeriksanya," kata Golson.
LulzSec diyakini dibentuk oleh sekelompok peretas mantan anggota organisasi hacker Anonymous, yang mengklaim pekan ini telah berhasil menerobos situs milik Senat Amerika Serikat.
Barret Brown dari LulzSec yang juga merupakan jurubicara internal Anonymous mengatakan bahwa kelompok mereka berbasis di Amerika dan Eropa.
Awal bulan ini LulzSec juga mengklaim telah menembus jaringan milik perusahaan Jepang, Sony, dan mencuri data personal dari jutaan penggunanya, termasuk kata sandi dan alamat email mereka.*
Sumber : rtr/gp
Red: Dija
KENYA (Arrahmah.com) – Samsung mengeluarkan produk laptop baru yang menggabungkan panel matahari ke dalam tutup (cover) dan menawarkan daya tahan baterai hingga 14,5 jam. Sayangnya produk tersebut baru tersedia di Rusia.
Laptop baru itu akan diluncurkan di Rusia. Panel solarnya langsung terintegrasi dalam unit penutup. NC215S baru akan tersedia bulan Agustus dan menjalankan Windows 7. Samsung mengklaim daya tahan baterainya hingga 14,5 jam.
Perangkat itu diluncurkan pertama kali dalam Africa Regional Forum di Nairobi, Kenya, DAN sekarang sudah dikonfirmasi untuk pasar Rusia. NC215S kemungkinan akan populer di pasar Afrika, di mana sumber-sumber tenaga permanen sering tidak tersedia. Samsung Electronics Africa berharap meraih 10 miliar dalam penjualan tahun 2015.
Menurut Telegraph, Samsung yang sudah lama berminat pada tenaga matahari telah meluncurkan ponsel menggunakan teknologi tersebut pada tahun 2009 dalam ajang Mobile World Congress di Barcelona.
Sebelumnya Fujitsu juga menentukan teknologi itu sebagai bagian dari kompetisi desain komputer.
Laptop baru menawarkan konfigurasi “netbook” dengan layar 10.1 inci, tampil;an 1024×600 piksel dan berat 1.3 kg. Prosesor Intel Atom N570 (1.66 GHz) dual-core, 1GB Ram dan 250 GB drive merupakan fitur utama perangkat itu. Harga jualnya belum diumumkan. (ans/arrahmah.com)
Oleh: Badrul Tamam
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً
Al-Hamdulillah al-Ladzi 'Aafanii Mimmabtalaaka Bih, wa Fadhdhalanii 'Alaa Katsiirim Mimman Khalaqa Tafdhiilaa
"Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari musibah Allah timpakan kepadamu dan yang telah memuliakanku atas orang banyak."
Sumber Hadits
Hadits tersebut terdapat dalam Sunan al-Tirmidzi dan Sunan Ibnu Majah. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, dari Umar bin al-Khathab –Semoga Allah meridhai Umar dan anaknya-, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda: "Siapa yang melihat orang yang tertimpa musibah lalu ia berkata (membaca):
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً
"Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari musibah Allah timpakan kepadamu dan yang telah memuliakanku atas orang banyak," kecuali ia akan diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apapun juga selama ia hidup." (Dihassankan oleh Syaikh Al-Albani)
Cara Membacanya
Diriwayatkan dari Abu Ja'far Muhammad bin Ali, beliau berkata: Apabila melihat orang tertimpa musibah maka hendaknya berlindung dengan membaca doa tersebut pada dirinya tanpa memperdengarkannya kepada orang yang menderita musibah."
Keterangan
Menjelang perubahan musim (musim pancaroba) cuaca sering tidak menentu, terkadang sangat panas menyengat sehingga sangat gerah saat di dalam rumah. Namun juga -terkadang- hujan turun tiba-tiba. Biasanya, cuaca semacam ini diikuti banyaknya orang sakit seperti pilek, batuk, cacar, dan lainnya. Sebabnya, karena tubuh kurang mampu menyesuaikan dengan perubahan cuaca tersebut sehingga daya tahan tubuh menurun. Akibatnya, saat virus masuk ke dalam tubuh sistem anti body tidak mampu berkerja baik.
Salah satu cara syar'i yang diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk melindungi diri dari tertimpa penyakit yang telah menimpa saudara atau kawan-kawan kita, yaitu dengan membaca doa tersebut. Karena jaminan dari khabar Nabawi, "Kecuali ia akan diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apapun juga selama ia hidup."
Sudah Membaca, Masih Juga Tidak Aman
Ini persoalan yang terkadang terjadi, orang sudah membacanya namun masih juga tertular penyakit yang sudah menimpa orang lain atau tertimpa musibah yang telah menimpanya. Apanya yang salah? Apa doanya tidak mujarab? Ataukah yang mengabarkan berdusta?
Seorang muslim wajib mengimani, apa yang diberitakan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah benar, dan apa yang beliau perintahkan pasti membawa manfaat. Beliau tidak berdusta dan tidak mengarang-ngarang sendiri dalam memberikan tuntutan. Semua itu berasal dari wahyu yang beliau terima dari Rabbnya dan Tuhan kita semua.
Allah Ta'ala berfirman,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
"Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut hawa nafsunya. Dia itu tidak lain adalah wayu yang diberikan kepadanya." (QS. Al-Najm: 3-4)
Jika seseorang melakukan sebab syar'i (doa ini) yang diajarkan Nabi, lalu tidak didapatkan manfaatnya, maka itu bukan karena doanya yang ada cacat, salah atau tidak benar. Tetapi karena adanya mawani' (penghalang) dari dikabulkannya doa tersebut. Misalnya, membacakan surat Al-Fatihah atas orang sakit akan menjadi obat. Namun ada orang yang membacanya, tapi tidak menyembuhkan. Maka itu bukan karena al-Fatihahnya yang tidak mujarab, tapi karena adanya mawani' antara sebab dan pengaruhnya. Misal lain, orang yang membaca doa ketika akan berjima' maka syetan tidak akan bisa menimpakan gangguan pada anak tersebut. Namun, ada orang yang sudah membacanya, tapi anaknya tetap diganggu syetan. Maka hal itu bukan karena doanya tidak mujarab, tapi karena adanya mawani' yang menghalangi terkabulnya manfaat. Maka hendaknya orang tadi mengintrospeksi diri dan mencari tahu apa yang menghalangi dari terkabulnya doa perlindungan yang dibacanya tersebut. Mungkin, karena makanan yang tidak halal, banyaknya kemaksiatan yang dikerjakan, atau mungkin masih ada durhaka kepada orang tua. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
(Ya AIlah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus).
‘Apabila kamu meninggal (pada malam itu) maka kamu mati dalam keadaan fitrah (suci). Dan jadikan bacaan tersebut sebagai penutup ucapanmu (menjelang tidur).’ Maka aku berkata; ‘Apakah saya menyebutkan; ‘Saya beriman kepada Rasul-Mu yang telah Engkau utus? ‘ Beliau menjawab: ‘Tidak, namun saya beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.’ (HR.Bukhari:5836)
BIMA (voa-islam.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima bersama ormas-ormas Islam, pers dan Mahasiswa seperti Muhammadiyah, HMI, PWI, JAT dan lain-lain mendeklarasikan Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi (TPFR) Bima.
TPFR rencananya akan bekerja mengungkap kejanggalan kasus-kasus yang melibatkan kekerasan oknum aparat yang dipetieskan seperti kasus Pelabuhan Sape-Lambu, Demosntrasi Parado, Kasus Ngali dan kasus-kasus yang terkait klaim terorisme. Berikut ini rilis deklarasi TPFR yang diterima redaksi voa-islam.com.
Hari ini, Rabu (09/01/2013) Bertempat di Kantor MUI Kabupaten Bima dengan Pimpinan Rapat KH. Drs. Abdurrahim Haris, MA (Ketua MUI) telah kami ikrarkan Tim Pencari Fakta & Rehabilitasi (TPFR) Bima yang lahir dari 12 Organisasi :
1.MUI Kab.Bima
2.DPD Muhammadiyah
3.DPC HMI Kab.Bima
4.PWI Cab. Bima
5.LBH Amanah
6.JAT Wil. Nusra
7.BEM Mahasiswa
8.LDPU An-Naba'
9.Pers Mahasiswa
10.Lembaga Dakwah Kampus
11.FORLIS
12.Akademisi Bima
Dilatarbelakangi hal-hal berikut :
Pertama, perbedaan yang nyata antara stigma nasional dan Internasional dengan kenyataan di Bima. Kondisi terkini adalah penetapan status Siaga 1 Pulau Sumbawa oleh Polda yang pada kenyataannya masyarakat Bima tidak merasakan sama sekali ketegangan sebagai dampak "klaim terorisme" oleh Polda.
Kedua, banyaknya kasus-kasus yang melibatkan kekerasan oknum aparat yang dipetieskan seperti kasus Pelabuhan Sape-Lambu, Demosntrasi Parado, Kasus Ngali dan kasus-kasus yang terkait klaim terorisme.
Ketiga, adanya kejanggalan-kejanggalan dalam penindakan-penindakan klaim kasus terorisme di wilayah Bima. Termasuk kasus mutakhir: ustadz Bahtiar yang ditembak mati dengan alasan pelarian dari Poso, padahal pada kenyataannya tidak pernah meninggalkan bima.
Keempat, melakukan balancing berita atas berita-berita sepihak kepolisian selama ini yang dipandang sangat memperburuk citra Bima yang ramah dan agamais.
Kelima, perlunya aksi-aksi lapangan yang bersifat investigasi dan nyata demi menyuguhkan fakta pada masyarakat Bima dan dunia pada umumnya.
Keenam, sangat tertutupnya pihak kepolisian terhadap berbgai elemen termasuk pers atas hampir semua kejadian di Bima.
Karena itu TPFR Bima diharapkan mampu :
Demikian deklarasi pendirian TPFR Bima ini kami sampaikan
TTD
Hadi Santoso, ST, MM Rismunandar
(Ketua) (Sekretaris)
JAKARTA (Arrahmah.com) - Sebelum terjadinya "teror" Solo, telah terjadi pertemuan secara tertutup di markas Kopassus Kartosuro antara Direktur Penindakan BNPT, Brigjen (Pol) Petrus R Golose dengan jajaran Dandim, Komandan Kopassus Grup 2, Kapolres se-Solo Raya dan dan perwakilan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
"Saya baca di media, tiga bulan sekitar bulan Juni sebelum ada 'teror' Solo, ada pertemuan petinggi BNPT dengan pejabat militer dan polisi seluruh Jawa Tengah di markas Kopassus Kartosuro yang katanya membahas penanggulangan antiteror. Apa gunanya pertemuan itu kok tiba-tiba ada 'teror'," kata mantan Komandan Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) Laksamana Pertama TNI Purn Mulyo Wibisono kepada itoday, Sabtu (8/9/2012).
Untuk diketahui, pertemuan di markas Kopassus Kartosuro yang dimaksud Mulyo terjadi pada Kamis, 21 Juni 2012.
Menurut Mulyo, pertemuan itu seharusnya sudah mengetahui jaringan "teroris", termasuk yang terbaru dan dapat mengantisipasi adanya "teror", terlebih lagi di Solo.
"Pertemuan BNPT di Kartosuro masih wilayah Solo yang katanya sumber "teroris", masih juga kecolongan. Saya minta pertemuan itu dibongkar saja, apa sih isinya, biar masyarakat tahu dan tidak curiga sepak terjang BNPT dan Densus," ungkap Mulyo.
Mulyo mencurigai kemunculan "teroris" Solo kemungkinan rekayasa pihak BNPT untuk mendapatkan kucuran dana. "Kemunculan 'teroris' itu menguntungkan polisi dan BNPT. Mereka mendapatkan keuntungan dari proyek 'teroris'," jelasnya.
Ia juga mengatakan, dalam menjalankan "proyek terorisme" itu, pihak BNPT bisa juga melakukan operasi intelijen dengan menyusup kepada orang-orang yang ingin melakukan "teror".
"Memunculkan 'teror' itu biasa dalam operasi intelijen agar orang-orang yang diduga 'teroris' itu muncul. Dan dengan munculnya 'teroris' akan memberikan keuntungan bagi polisi dan BNPT," pungkasnya.
Keterangan foto: Direktur Penindakan BNPT Brigjen (Pol) Petrus Reinhard Golose sesaat usai pertemuan di markas Kopassus Kartosuro (21/6/2012)
(salam-online/arrahmah.com)
Redaksi Salam-Online –
SURIAH (SALAM-ONLINE): Isu kezaliman terhadap Muslim Suriah sampai saat ini seolah kurang laku. Perhatian Muslim di Nusantara lebih tertarik pada isu lain yang lebih populer dan dikenal, yaitu Palestina.
Padahal Palestina dan Suriah sama-sama bagian dari bumi Syam yang diberkahi. Syam baru dipecah-belah menjadi Suriah, Palestina, Yordan dan Libanon setelah khilafah Islamiyah diruntuhkan Yahudi dan Barat.
Persekutuan Barat kemudian menyerahkan negeri-negeri kecil baru itu kepada para boneka lokalnya. Suriah diserahkan pada minoritas Nushairi Alawi. Sementara Palestina diserahkan pada Yahudi Zionis yang didatangkan dari berbagai negeri, menambah jumlah Yahudi lokal yang tadinya minoritas.
Lalu, karena dipecah belah oleh Perjanjian Sykes-Picott, apakah wala (loyaitas) dan kepedulian kita juga ikut terbelah? Ingatlah teladan Dr. Abdullah Azzam, ulama mujahid kelahiran Palestina yang berjihad di Afghan dan syahid terbunuh di Pakistan.
Bumi Islam itu satu. Demikian pula Bumi Syam. Semuanya milik umat Islam yang bertauhid, bersujud dan tunduk hanya kepada Allah bukan kepada Amerika atau yang lainnya. Milik umat Rasululllah yang setia pada manhaj beliau, bukan milik mereka yang melecehkan para sahabat dan istri beliau.
Tahukah Anda? Syekh Izzuddin al Qassam, yang syahid dalam jihad di Palestina dan kini menjadi nama Brigade Hamas, adalah ulama kelahiran Jablah, sebuah kota di Provinsi Latakia, Suriah.
Jablah kini masih dikuasai rezim Asad. Di sana terdapat pangkalan udara yang heli-helinya rajin menyerang kota-kota di sekitarnya dengan roket dan bom birmil.
Tahukah Anda? Shalahuddin al Ayyubi–pahlawan Islam dalam perang salib–memiliki benteng besar di Haffa, masih di Suriah juga. Kini benteng kokoh yang indah itu mulai rusak dimakan zaman dan sabotase rezim Nushairi Bashar Asad.
Jadi, Suriah adalah bagian tak terpisahkan dari Syam dan Palestina. Keduanya sama-sama dizalimi. Yang satu dijajah Zionis, yang satunya dihancurkan kota-kota dan dibantai penduduknya oleh rezim Nushairi yang sesat.
Maka, Anda–Muslim yang peduli dan cinta Palestina–seharusnya juga peduli dan cinta pada Suriah. Dan saat ini, mereka betul-betul menderita. Muslim di Suriah digempur setiap hari di tengah musim dingin yang menggigit tulang.
Ingatlah pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri,” (HR Bukhari dalam kitab Arba’in Nawawiyah).
Jika Anda menyukai keamanan bagi diri dan keluarga, seharusnya Anda menyukai dan mengusahakan keamanan bagi Muslim Suriah yang tengah dibantai. (AZ)
No comments:
Post a Comment
ya