GAZA (Arrahmah.com) -Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah Abdussalam, menyambut baik jamaah umroh plus Gaza dari Indonesia, di Gaza Jumat (28/6/2013).
Berbicara di hadapan jamaah Jumat seusai shalat Jumat di masjid Jabalia City, Haniyeh mengatakan bahwa jamaah umroh plus dari Indonesia ini adalah “Saudara seiman dan seaqidah kita, mereka datang dari wilayah yang sangat jauh, mereka pergi meninggalkan keluarga dan anak mereka,” ujarnya.
Hal ini dilakukan karena  “nikmat dan karunia dari ukhuwah,” lanjut Haniyah.
Menurut Ismail Haniyah, kedatangan para jamaah umroh plus Gaza juga karena masjid Al-Aqsha yang memanggil mereka.
“Mereka sangat tahu bahwa membebaskan masjid Al-Aqsha adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam di belahan dunia,” kata PM Palestina ini.
Bahkan di akhir sambutannya dia mengatakan bahwa jamaah umroh plus dari Indonesia adalah bukan tamu. “Kalian bukan tamu akan tetapi kalian juga memiliki hak untuk tanah Palestina dan Masjid Al-Aqsha. Selamat datang di tanah yang diberkahi, di tanah syuhada di tanah para anbiya dilahirkan.”  Kata Ismail Haniyah.
Umroh plus Gaza
Umroh plus Gaza Palestina ini adalah kegiatan ibadah umroh ke Makkah, ziarah ke Madinah dan masy’aril harom plus mengunjungi Gaza Palestina. Hal spesifik ini dilakukan agar ummat Islam Indonesia umumnya dan jamaah umroh khususnya, mengetahui dengan fakta keadaan penduduk Gaza.
Relawan Indonesia untuk Palestina Abdillah Onim menungkapkan harapannya kepada jamaah umroh.  “Dengan mengunjungi  Gaza benar-benar mengetahui dan merasakan bagaimana penderitaan saudaranya di Gaza, maka dari itu kami selaku tuan rumah lebih memilih agar para rombongan selama berada di Gaza berbaur dengan warga Gaza dan tidak menginap di hotel.  Akan tetapi menginap di rumah-rumah warga Gaza,” paparnya selaku tuan rumah jamaah umroh Indonesia di Gaza.
Haru menyelimuti para jamaah umroh plus Gaza saat mereka berkunjung sekaligus memberikan bantuan langsung tunai kepada keluarga fakir miskin yang tinggal di ruangan yang tak layak huni. Pada ruangan tersebut terdapat 20 orang anak, beratap seng sebagian sudah rusak, ada kakus tapi tanpa pembuangan air. Dapur dan kakus jadi satu, rumah mereka berada di dataran rendah jika hujan maka ruangan tersebut terendam air dan tidak ada saluran pembuangan air kotor.
Jamaah umroh plus Gaza dari Indonesia ini berjumlah 22 orang.  Selama 4 hari berada di jalur Gaza mereka tidak hanya berkunjung ke tempat-tempat bersejarah yang ada di Jalur Gaza akan tetapi juga mengunjungi keluarga fakir dan anak yatim serta memberikan bantuan secara langsung ke rumah-rumah mereka yang berada di Gaza bagian utara yang padat penduduknya, baik di Beit Lahiya maupun di Jabalia. Para jamaah yang ditemani oleh relawan Indonesia Abdillah Onim yang menetap di Gaza untuk menyalurkan bantuan kepada lebih dari 150 orang anak yatim dan janda syuhada bekerja sama dengan LSM lokal yaitu Yayasan Salam yang menyantuni anak yatim serta fakir miskin dan para janda yang ada di Gaza utara serta dibeberapa wilayah lainnya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)