JAKARTA (Arrahmah.com) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bersama beberapa ormas Islam menemui Gubernur DKI Joko Widodo di gedung balai kota, Kamis (22/2/2013). Dalam pertemuan tersebut, mereka meminta agar Jokowi tidak mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi pembangunan gedung baru Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS).
“Kami sudah diterima langsung oleh Jokowi, dan dia bilang akan memperhatikan aspirasi kami,” ujar juru bicara HTI, M Ismail Yusanto usai melakukan pertemuan dengan Jokowi di gedung balai kota.
HTI menolak keras rencana pembangunan gedung baru tersebut. Mereka menganggap hal itu akan semakin mengokohkan penjajahan AS atas Indonesia.
“Gedung itu akan memuat staf yg mereka katakan sampe 16 ribu dan tentu itu akan memberikan pengaruh sangat besar kepada masa depan negara kita. Pembesaran gedung Kedubes AS tentu akan memperbesar juga hegemoni amerika atas negeri ini,” ungkapya
Menurut Ismail, dalam pertemuan tersebut Jokowi mengatakan belum menerima permohonan IMB itu. Karena itu, lanjut dia, Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak bisa memberikan komentar lebih banyak.
Ia juga mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2,5 jam itu, Jokowi menjanjikan akan membuat sebuah forum publik. Di forum itu nantinya publik diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mengenai rencana pembangunan gedung baru Kedubes AS itu.
Namun demikian ia mengaku tidak puas dengan sikap Jokowi yang menurutnya kurang tegas. “Tapi dia sudah mau menerima kita dan bilang bahwa akan dijadikan pertimbangan itu sudah merupakan sikap yang baik,” ujarnya.
Menurut Ismail, persoalan pemberian IMB itu jangan hanya dipandang sebagai permasalahan teknik. Tapi, juga harus dianggap sebagai permasalahan politik. Karena itu, lanjut dia, harus ada sikap politis dari pemerintah mengenai hal tersebut.

Kedubes AS sudah mengumumkan rencana mengenai pembangunan gedung baru  melalui situs resmi mereka. Gedung baru tersebut rencananya akan dibangun di lokasi yang sama di mana saat ini Kedubes AS berdiri, yaitu di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Disebutkan bahwa gedung akan dibangun 10 lantai dengan ruang kerja seluas 36.000 meter persegi. Diperkirakan pembanguanan gedung baru itu akan menelan biaya sebesar Rp 4,2 triliun.
HTI menolak keras rencana itu. Dengan membawa ratusan massa, mereka mendatangi gedung balai kota untuk meminta Jokowi agar tidak mengeluarkan IMB bagi pembangunan gedung baru tersebut.
Selain massa HTI, hadir juga beberapa ormas Islam yang turut juga mendukung penolakan rencana pembangunan Kedubes AS, di antaranya: Muhammadiyah, Jamaah Ansarut Tauhid (JAT), Mer-C, Indonesia Moeslim Brotherhood, dll. (bilal/dbs/arrahmah.com)