Pages

Friday, December 2, 2011

Tazkiyatun Nafs: Agar tetap teguh di atas jalan kebenaran

Arrahmah.com – Ketahuilah bahwa teguh di atas sikap menyatakan ucapan al haq dihadapan auliyauth thoghut serta memperdengarkan kepada mereka apa yang mereka benci berupa tauhid, celaan terhadap tuhan-tuhan mereka serta bara’ darinya dan dari budak-budaknya, aluliyanya dan ansharnya, ia adalah yang paling utama bagi orang yang ingin menjadi bagian dari ansharu dinillahi ta’ala dan bagian dari thaifah yang menegakkan dienullah ta’ala yang mereka itu tidak terganggu oleh orang yang menyelisihi mereka sampai datang urusan Allah ta’ala sedang mereka itu seperti itu. Pembicaraan di sini adalah tentang tauhid dan dakwah, bukan tentang pengakuan akan rincian-rincian, nama-nama dan hal-hal yang membahayakan ikhwanul al muslimin.
Bila dikatakan : Sesungguhnya situasi penginterogasian bukanlah tempat untuk menjelaskan kalimatul haq dan terang-terangan dengannya, karena auliyauth thoghut tidak menginginkan ma’rifatul haq dan mencarinya pada tempat ini, tetapi mereka ingin mengetahui arah fikrah dan aqidah kamu untuk mempermasalahkanmu dan memeja hijaukanmu atas dasarnya.
Maka kami katakana : Ya ini adalah haq, namun demikian tidak ada halangannya andaikata kalimatul haq itu mengena pada jiwa seseorang dari mereka dengan pengaruh yang baik dan menggetarkannya dengan getaran yang sangat dasyat hingga tembus ke hatinya. Dan bagaimanapun kondisi pada tempat ini bisa berbeda dengan sebab perbedaan orang dan keadaan.
Bila orang yang ditawan itu melihat pada dirinya kelemahan dan bahwa ia tidak akan mampu menanggung resiko akibat terang-terangan ini, maka ia boleh menyembunyikan keyakinannya dan melakukan taqiyyah dengan syarat tidak menyatakan ucapan kekafiran kepada mereka tanpa ikrah yang sebenarnya. Karena banyak orang terlalu meperluas rukhshah di sini, dan mengucapkan kalimat-kalimat kekafiran dengan dalih istidl’af padahal mereka tidak memaksanya, tidak memukulnya dan tidak menyakitinya untuk mengucapkannya, padahal dalam sindiran dan jawaban dengan bentuk pertanyaan atau mengaku tidak tahu atau bertameng dengan alasan takut dari berfatwa dan hati-hati dari berbicara dalam dienulah tanpa dasar ilmu terkadang jalan yang cukup dari menyatakan kebatilan atau kekafiran, talbis al haq dengan al bathil atau menampakkan ridla terhadap kekafiran-kekafiran mereka dan tuhan-tuhan mereka yang bathil tanpa ada ikrah, sedang telah ada dalam hadits”…Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah menyatakan yang haq atau diam..” atas setiap keadaan. Di banyak Negara mereka tidak ambil peduli, dengan apa yang kami yakini atau yang kamu ucapkan atau fikrah kamu, tapi yang penting bagi mereka adalah apa yang kamu katakan di jalan atau mesjid, serta dihadapan orang-orang dan di depan khalayak berupa celaan terhadap thoghut dan provokasi orang-orang untuk menentangnya, dan bahkan di sebagian Negara tidak membahayakanmu apa yang kamu katakan di hadapan para penyidik sampai kamu menandatanganinya di berkas penyidikan. Jadi mungkin saja mengucapkan kalimatul haq dan terang-terangan dengannya namun tidak menandatangani berkas itu. Dan saudara muwahhid bisa juga menjawab dengan bentuk umum tanpa mengkhususkan thoghut tertentu dengan namanya, jadi setiap kondisi ada ucapannya yang pas dan setiap Negara memilki keadaan, dan saudara muwahhid menakar hal itu dengan takaran yang tepat. Akan tetapi yang lebih utama bagi saudara muwahhid terutama bila dia tergolong orang yang tampil mendakwahi manusia dan menyampaikan kalimatul haq adalah dia teguh di atasnya dihadapan thoghut walau ia dipukul atau di sakiti dan mendengar dari mereka apa yang ia dengar, karena ia bukanlah orang yang pertama dan terakhir yang meniti jalan yang agung ini. Ia telah didahului oleh para Nabi, para shadiqien dan syuhada. Berapa banyak para rasul disakiti sampai sebagiannya dibunuh, dan begitu juga orang-orang shaleh dari kalangan pengikut mereka digotong di atas kayu dan dipootng dengan gergaji, namun itu tidak menambah mereka kecuali keimanan dan pemasrahan ( kepada Allah )[1] dan telah tsabit dari Nabi saw bahwa beliau berkata :
“…Penghulu para syuhada adalah Hamzah  dan orang yang mendatangi penguasa yang aniaya, terus dia memerintah dan melarangnya, kemudian penguasa itu membunuhnya”..
Janganlah kamu mencari ridho manusia dengan murka Allah, akan tetapi buatlah manusia murka dalam ridla Allah, tentulah engkau memegang hati mereka dan mengalahkan mereka serta Allah memercikan rasa segan terhadapmu dalam hati mereka. Hal itu telah dicoba oleh banyak ikhwan kami al muwahhidin di kondisi yang sangat kelam, maka hal itu tidak menambah bagi mereka kecuali penghormatan, penghargaan, pengagungan dan rahbah di hati musuh-musuh Allah. Al Imam Ahmad dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Said Al Kudriy, bahwa Rasulullah saw berkata :
“…Ketahuilah jangan sekali-kali rasa takut kepada manusia menghalang seseorang diantara kalian dari mengucapkan dengan kebenaran bila dia melihatnya atau menyaksikannya, karena mengucapkan kebenaran itu atau menyebutkan hal besar itu tidak mendekatkan ajal dan tidak menjauhkan dari rizki”…
Kemudian saudara muwahhid engkau jangan lupa bahwa kondisi-kondisi ini di saksikan malaikat-malaikat  tertinggi serta dilihat dan disaksikan Allah tabaraka  wa ta’ala dan dicatat. Maka daftarkan buat dirimu dari tuhanmu dan pelindungmu, dan engkau membanggakan diri dengannya di suatu hari di mana tidak manfaat harta dan anak kecuali orang yang datang kepada Allah dengan harti yang bersih.
Itu adalah peperangan, siapa yang absent dari pertembpurannya untuk
Cari selamat, maka setelahnya ia diketuk tahun orang yang menyesal.
Al Imam Ibnu Qayyim rh tatkala berkata dalam kitabnya Ighatsatullafan : (….Termasuk tipu daya musuh Allah ta’ala adalah dia menakut-nakuti kaum mu’minin dari tentara dan auliyanya, kemudian mereka tidak menjihadi bala tentara musuh itu dan tidak memerintahkan mereka dengan hal yang ma’ruf dn tidak melarangnya dari hal yang munkar. Dan ini tergolong tipu daya terbesar dia terhadap ahlul iman, sedangkan Allah swt telah mengabarkan kita akan hal ini tentangnya ), Dia berfirman :
 “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaithan yang menakut-nakuti ( kamu ) dengan kawan-kawannya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar ornag yang beriman.” ( Ali Imran : 175 ).
Makna ayat ini menurut semua ahli tafsir :…dia menakut-nakuti kalian dengan wali-walinya, Qatadah berkata :…dia membesar-besarkan mereka di hati kalian “ oleh sebab itu Dia tabaraka wata’ala berkata : karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang-orang beriman”. Dan semakin kuat keimanan seorang  hamba maka lenyaplah dari hatinya rasa takut kepada kawan-kawan syaithan. Dan samakin lemah imannya maka kuat pula rasa takut dari mereka.
Ya, sesungghnya rasa takut kepada Allah ta’ala bila telah memenuhi hati seorang hamba maka tidak ada di hati ini untuk rasa takut kepada selain-Nya ta’ala. Dan Dia subhanahu Dzat Yang Maha Kuat Lagi Maha Kokoh, Yang Menguasai Yang Maha Perkasa Yang Maha Sombong, yang memegang semua ubun-ubun hamba-hamba-Nya serta Dia menghadirkan kebersamaan-Nya, maka mengecil dan terasa enteng serta ringan pada dirinya semua kekuatan bumi ini, dan ia tidak ambil peduli dengannya. Dan bila tawakal dan yakin mengakar di dadanya serta dia mengetahui bahwa apa yang Dia taqdirkan meleset darinya tidak akan menimpa dirinya dan apa yang Dia taqdirkan menimpa dirinya tidak akan meleset darinya, dan bahwa andaikata jin dan manusia bersepakat untuk menimpakan bahaya terhadap dirinya tentu mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya itu kepadanya kecuali dengan suatu yang telah Allah tetapkan atasnya, maka Allah pasti meneguhkan dia dan mengokohkan hatinya.sehingga seandainya saat itu seluruh elemen kekuatan bumi berkumpul untuk menentangnya tentulah hal itu tidak akan menggeser dia dari jalannya dan tidak membuat dia urung dari keyakinannya yang haq dan hal itu tidak menambah dia kecuali keimanan dan penyerahan diri.
 “ ( yaitu ) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang ( pun ) selain kepada Alah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan,” ( Al Ahdzab : 39 ).
Sesunguhnya termasuk metode para thoghut dan musuh-musuh Allah dalam sikap perang mereka terhadap kaum mu’minin adalah metode takhwif’ ( menakut-nakuti ) dan terror, inilah yang mereka dapatkan dari imam pertama mereka iblis, sebagaimana dia – semoga Allah mengutuknya – selalu berupaya membear-besarkan auliyanya dalam jiwa oran mu,min dan menakut-nakutinya dari mereka dalam rangka mengkerdilkannya dan mengembalikannya dari al haq al mubin, maka begitu juga mereka melakukannya, mereka berupaya memamerkan kekuatannya serta merasa bangga dengan koalisi mereka, tentara mereka, persenjataan mereka, sarana-sarana penyiksaan mereka, aparat keamanan mereka serta badan intelejen mereka. Mereka sering memujinya, mengangungkannya dan menyanjungnya, serta bahwa intelejen mereka itu mengawasi dan mengetahui setiap hal kecil dan besar di negeri ini, dan bahw ia…..dan bahwa ia….., sebagaimna Allah ta’ala khabarkan tentang mereka dalam kitab-Nya, Dia berfirman :
“Mereka menakut-nakuti kamu dengan ( sembahan-sembahan ) yang selain Allah ? dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak seorangpun pemberi petunjuk bagi-Nya.” ( Az-Zumar : 36 ).
Metode-metode ini tidaklah berpengaruh kecuali kepada kalangan lemah iman yang rasa takut kepada Allah dan pengagungan terhadap-Nya belum bercokol di hati mereka, sehingga mereka takut dari manusia melebihi rasa takut kepada Allah tabaraka wata’ala. Dan bahaya orang-orang macam mereka itu adalah sangat besar atas kaum mu’minin, karena mereka itu adalah factor pengembos dan pematah semangat serta penebar isu di barisan muslim, sehingga seyogyanya menyingkirkan mereka dari tempat-tempat berpengaruh dan tidak menilai mereka atau mempertimbangkan mereka serta terpukau dengan mereka saat menilai barisan. Allah t’ala berfirman tentang orang-orang macam mereka :
 “jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas-gegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu, sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka, Allah mengetahui orang-orang yang dzalim”( At Taubah : 47 ).
Irjaf ( penyebaran isu ) dalam kondisi-kondisi yang sangat sulit ini, pengaruhnya terhadap jiwa sangat besar, karena jiwa dalam kondisi-kondisi seperti ini membutuhkan terhadap orang yang menyemagatinya untuk teguh dan memantapkan hatinya dengan cara mengingatkannya dengan sikap-sikap kaum muslimin mujahiddin dan ulama rabbaniyyin amilin, oleh sebab itu Allah swt telah mencela irjaf ( penyebaran isu ) dalam kondisi seperti ini, Dia swt berfirman :
 “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang kemanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya, dan kalau mereka meyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya ( akan dapat ) mengetahuinya  dari mereka ( Rasul dan Ulil Amri ). Kalau tidaklah karena karunia Allah dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti syaithan , kecuali sebahgian kecil saja ( diantara kamu ),” ( An Nisa : 83 ).
Sengguhnya ia adalah tempat-tempat dan kondisi-kondisi yang agung yang dengannya Allah menguji hamba-hamba-Nya untuk menyaring barisan-barisan mereka, sehingga ang buruk terpisahkan dari yang baik, sungguh Allah ta’ala berfirman setelah firman-Nya :
 “Sesungguhnya mereka itu tidak lain syaithan yang menakut-nakuti ( kamu ) dengan kawan-kawanmnya, maka jangan kamu takut kepada mereka …( Al Imran : 175 )
Dia tabaraka wata’ala berfirman sesudahnya :
 “……Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk ( munafiq ) dari yang baik (mu’min),” ( Ali Imran : 179 ).
Orang-orang mukmin yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah tidaklah terpengaruh dengan cara-cara thoghut semacam ini, dan hal itu tidak mempengaruhi sikap-sikap mereka atau menggoncangkan mereka, serta hal itu tidak menambah mereka kecuali keimanan dan keteguhan,” ( yaitu ) orang-orang ( yang mentaati Allah dan Rasul ) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan :…Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab :”..Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung”, maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia ( yang besar ) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridlaan Allah, dan Allah memiliki karunia yang besar. Allah swt berfirman :
 “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaithan yang menakut-nakuti kamu dengan kawan-kawannya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. ( Ali Imran : 175 ).
Dan Allah swt sebelumnya telah menyebutkan sikap-sikap munafiqin dalam takhdzil dan takhwif kaum mukminin, terus Dia membantah mereka dalam hal itu :
 “Orang-orng yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang :”…Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh :”….Katakanlah : “..Tidaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar”, ( Ali Imran : 168 ).
Kemudian Allah swt menuturkan tempat tinggal para syuhada yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah untuk menunjukan kaum mukminin akan jalan mereka serta membuat kaum mukminin cinta dan ingin mendapatkannya, Dia tabaraka wa ta’ala berfirman :
 “Janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rizqi”, ( Ali Imran : 169 dst ).
Sampai Dia swt berfirman :
 “( Yaitu ) orang-orang yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan :”..Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerangmu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka mengatakan :”….Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung,” ( Ali Imran : 173 ).
Dan begitu juga Allah tabaraka wa ta’ala memberikan arahan Nabi-Nya saw untuk mengatakan :”..Katakanlah :”..Cukuplah Allah bagiku“, kepada-Nyalah bertawakal orang-orang yang berserah diri”.
setelah firman-Nya :..
”Dan mereka menakut-nakutimu dengan ( sembahan-sembahan ) yang selain Allah,” ( Az-Zumar : 36 ).
Bila saja setiap individu dalam wujud ini adalah selain Allah yang mana kepada-Nya bertawkal orang-orang yang berserah diri, dan masuk di dalamnya apa yang mana kaum musyrikin menakut-nakuti kaum mukminin dengannya, bila mereka semua itu selain Allah azza wa jalla maka dari mana dan bagaimana takut kepada mereka orang mukmin yang tawakal sebenar-benarnya kepada Allah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Dasyat dan kita memiliki pelajaran dalam sejarah, sedangkan sejarah yang paling agung adalah sejarah para Nabi bersama kaum mereka, maka silahkan rujuk kepadanya dan perhatikan sikap-sikap mereka yang abadi berama kaummnya yang membangkang, dan bagaimana kaum musyrikin itu menakut-nakuti para nabi dengan tuhan-tuhan mereka, mereka mengancamnya dengan jumlah mereka yang banyak dan dengan kekuatan mereka dan lihat di sisi lain kepada sikap-sikap para Nabi dan keteguhan sikapnya, minumlah darinya dan mendulanglah dari sumbernya yang bersih, karena di dalamnya demi Allah terdapat bekal.
Lihatlah sebagai contoh Nabiyullah Nuh di masa lalu, dan dengarkanlah kepadanya saat beliau mengkhithobi kaum sendirian, akan tetapi ia menghadirkan kebersamaan Allah yang mana ia tawakkal kepada-Nya serta ia merasakan keagungan-Nya subhanahu, ia mengkhitobi mereka seraya tidak khawatir terhadap kekuasaan mereka atau kepongahannya, dia berkata :
 “Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal ( bersamaku ) dan peringatanku ( kepadamu ) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan     ( kumpulkanlah ) sekutu-sekutu ( untuk membinasakanku ). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku dan janganlah kamu memberi tangguh kepaaku, ( Yunus : 71 ).
Kumpulkan utusan kalian dan kekuatan yang kalian miliki, serta apa yang ada pada kalian berupa kekuasaan dan kepongahan, kalian dan sekutu kalian yang kalian bangga dengannya, kemudian lakukan apa yang kalian suka dan jangan beri saya tangguh. Ia tidak mengatakan hal itu sekadar ngawur, semangat dan perasaan kosong yang cepat lenyap dan redup. Namun ia mengatakannya sedang ia mengetahui bahwa Allah tabaraka wa ta’ala bersamanya, dan mereka tidak akan mampu menyentuhnya dengan keburukan selam ia tawakal kepada-Nya lagi berpegang kepada tali-Nya yang kokoh kecuali sesuai kehendak Allah. Bila Dia swt menghendakinya maka itu bukan sebagai pembiaran terhadap hamba-Nya namun ujian, cobaan dan saringan.
Dan lihat kepada Hud as bagaiman ia berdiri ditengah kaummnya sendirian padahal mereka adalah penduduk bumi yang paling kuat dan paling sadis, mereka menakut-natukitinya dengan sembahan-sembahan dan tuhan-tuhan mereka palsu yang paling mereka agung-agungkan, mereka berkata :
“Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian kami telah menimpakkan penyakit gila atas dirimu,” ( Hud : 54 ).
Terus beliau berdiri di hadapan mereka seraya bertawakal kepada Allah dengan keteguhan sekokoh gunung  atau dasyat. Dan ia berkata dengan perkataan orang mukmin yang tidak takut kecuali kepada Allah :
“Sesungguhnya aku jadikan Allah sebagai saksiku dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yng kamu persekutukan dari selainnya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan anganlah kalian memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus,”  ( Hud 54-56 ).
Dan perhatikan ucapan Ibrahim khalilurrahman, saat ia medebat kaummnya dan menghadapi mereka, kemudian ia meberitahukan kepada mereka bahwa ia tidak peduli dengan mereka dan dengan tuhan-tuhan mereka yang palsu yangmana mereka menakut-nakuti ibrahim dengannya. Jadi rasa aman, tenang dan keteguhan hanyalah bagi ansharullah yang mentauhidkan-Nya dengan sebenar-benarnya di mana mereka tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Nya adapun kaum musyrikin maka mana mungkin mereka menndapatkan keamanan dan ketenangan sedangkan mereka telah menyekutukan dengan Allah suatu yang mana Dia tidak menurunkan dalil tentangnya, akan tetapi mereka itu tidak mendapatkan kecuali rasa takut, cemas dan keterpurukan :”
“Dan dia dibantah oleh kaummnya. Dia berkata :”Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku. Dan aku tidak takut kepada  ( malapetaka ) dari sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali dikala Tuhanku menghendaki sesuatu ( dari malapetaka ) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran ( dari padanya ) ? Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan ( dengan Allah ). Padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah diantara dua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan ( dari malapetaka ), jika kamu mengetahui ?” ( Al An’am : 80-81 ).
Dan datanglah jawaban dengan penuh ketegasan, kejelasan dan kegamlangan yang memekakan pendengaran mereka bagaikan halilintar :
 “Orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kedzaliman ( syirik ) maka mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”, ( Al An’am : 82 ).
Dan lihat pula Musa kalimullah dalam kondisi ujian dan penyaringan yang paling genting, di mana beliau dikejar Fir’aun dan tentaranya dengan segenap kekuatan mereka dan senjatanya, sedang mereka saat itu adalah penguasa, pemilik kekuatan dan kekuasaan, sedangkan Musa as bersama jumlah kecil yang tertindas yang sama sekali tidak memiliki pasukan dan senjata, dan ia telah lari menyelamatkan diennya dari thoghut, terus terhadang laut, tidak ada jalan sama sekali, sehingga para sahabatnya tatkala melihat Fir’aun muncul dengan kekuatannya, pasukannya dan kepongahanya mereka berkata :
 “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”, ( Asy Sya’ara : 61 ).
Akan tetapi Musa as dalam kondisi yang paling genting dan keadaan yang paling terdesak serta paling menentukan, menjawab dengan penuh pemasrahan, keyakinan dan keteguhan yang tidak bisa dilakukan oleh gunung yang padat, Musa as berkata :
 “Sekali-kali tidak akan tersusul, sesungguhnya Tuhanku bersamaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepada ku ,’’ [ ASY  sya’ara: 62 ].
            Dan ternyata apa hasil dari keyakinan akan kebesaran Allah tabaraka wa ta’ala ini serta keteguhan dan tawakkal itu :
” lalu kami wahyukan kepada musa:” pukullah lautan itu dgn tongkatmu .”Maka terbelahlah lautan itu dan tiap- tiap belahan adalah seperti gunung yang besar . Dan di sana kami dekatkan golongan yang lain dan Kami selamatkan Musa dan orang- orang yang besertanya semuanya. Sesungguhnya  pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar ( mu’jizat ) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar- benar Dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Penyang.”( Asy syu’ara : 63-68 ).
Dan begitu juga silahkan lihat para tukang sihir Firaun setelah iman bersarang di hati mereka, bagaimana mereka tidak peduli dgn ancaman si thaghut terornya dan wa’id nya terhadap mereka degan siksaan yang pedih , saat Firaun berkata :
”Apakah kamu telah beriman kepadanya ( Musa ) sebelum aku memberi izin kepada kamu sekalian ,Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian , maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dgn bersilang secara bertimbal balik dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya,”  ( Thaha :71 ).
Dengarkan mereka bagaimana mereka menjawabnya degan penuh kekuatan, keteguhan serta dengan tawakkal yang sangat besar kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, mereka tidak takut terhadap kekuatan fira’un yang degannya ia mengancam mereka , mereka tidak gentar degan siksa yang degannya ia menakut- nakuti mereka, dan mereka tidak cemas dengan kebengisan atau kediktatorannya yang dengannya dia ponggah, karena sungguh telah terpancang dalam hati mereka setelah keimanan mereka bahwa Allah adalah Dzat memiliki kekuatan lagi kokoh dan bahwa adzab-Nya lah adzab yang pedih lagi terus menerus, serta bahwa Dia swt adalah Sang Penguasa Yang Terdahulu, sungguh jauh bandingan kekuatan Al Khaliq dibandingkan kekuatan makhluk dan jauh bandingan siksa Sang Tuan dibandingkan siksa budak, dan jauh kekuasaan Dzat Yang Maha Kuat Lagi Maha Kokoh dibandingkn kekuasaan makhluk-makhluk yang lemah lagi kerdil. Sungguh dahulu mereka bersandar pada kekuatan si thoghut dan mentaati perintahnya, akan tetapi iman kepada Allah tabaraka wa ta ‘ala lah yang membuat mu’jizat-mu’jizat itu, di mana mereka berdiri tegar seraya menjawab ucapan si thoghut dengan segenap kejelasan dan tanpa takut atau khawatir :
 “Mereka berkata : kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu dari pada bukti-bukti yang nyata ( mu’jizat ) yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami, maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahn kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik ( pahalanya ) dan lebih kekal ( siksanya ),” (  Taha : 72-73 ).
Dan contoh-contoh adalah sangat banyak. Dan sungguh khatamul Anbiya wal Mursalim adalah teladan tertinggi dalam hal ini, perhatikan beliau dalam hadits ‘Amr ibnu ‘Ash yang diriwayatkan Al Imam Ahmad dan yang lainnya dengan isnad shahih, perhatikan sikap beliau saat beliau berdiri di tengah kuffar di Mekkah di sana mereka mengelilinginya pada masa istidl’af, salah seorang dari mereka mengambak baju lehernya seraya mereka bertanya dan berkata : “ kamu orangnnya yang mengatakan ini dan itu” ini tatkala sampai kepada mereka berita tentangnya, bahwa Ia mencela tuhan-tuhan dan Dien mereka, maka beliau saw menjawabnya dengan penuh ketegasan dan kejelasan dan tanpa takut atau khawatir :”Ya, sayalah orangnya yang mengatakan hal itu,” dan sebelum itu beliau berkata : ..Kalian dengar wahai Quraisy, demi dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh aku datang kepada kalian untuk menyembelih “ maka ucapan beliau ini mengagetkan mereka sampai-sampai semua orang diam seribu bahasa, sampai orang yang paling jahat kepada beliau sebelumnya berupaya membujuk beliau dengan ungkapan yang paling indah[2].
Dan beliau juga meneguhkan sahabatnya dengan Al Qur’an yang turun kepada beliau dan mengingatkan mereka dengan sikap-sikap kaum yang teguh dari kalangan umat terdahulu, beliau berkata :
“Sungguh diantara umat sebelum kalian, seseorang ditangkap terus dibuatkan lobang di tanah buatnya kemudian dia dimasukkan ke dalamnya, terus dibawakan gergaji, dan diletakkan di atas kepalanya, kemudian dia dibelah dua dan daging dan tulangnya di cabik-cabik dengan sisir besi, tapi itu tidak membuat dia berpaling dari diennya. Demi Allah, sungguh Allah ta’ala akan menyempurnakan urusan ini sampai pengendara berjalan dari San’a ke Hadramaut, dia tidak takut kecuali kepada Allah dan khawatir terhadap serigala menyerang kambing-kambingnya akan tetapi kalian adalah orang yang tergesa-gesa,” ( HR Al Bukhari dan yang lainnya ).
Dan setelah itu semuannya, maka sesungguhnya di sana ada hakikat yang wajib tidak dilalaikan oleh kaum mukminin serta jangan sampai hal itu lepas dari mata dan benak mereka, yaitu : bahwa kebatilan itu bagaimanapun ia pongah dengan perhiasannya atau congkak dan walaupun ia pura-ura menampakkan kekuatan, kedigjayaan dan kepiwaian, maka sesungguhnya ia demi Allah lebih rendah di sisi Penguasa Langit dan Bumi dari pada lalat. Dan semoga Allah merahmati Ibnu Qayyim saat beliau berkata dalam Nuniyyahnya :
Jangan takut jumlah besar mereka karena
mereka itu sampah manusia dan lalatnya
apa kamu takut dari lalat ?
Ya, demi Allah mereka itu seperti lalat, bahkan mereka itu lebih hina dari lalat. Allah swt berfirman :
 “Dan jika lalat merampas sesuatu dari mereka, tidaklah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah ( pulalah ) yang di sembah,” ( Al Hajj : 73 ).
Dan bila ahlul bathil memiliki suatu kemenangan dan keterdepanan maka sesungguhnya al haq memiliki banyak kemenangan dan keterdepanan. Hakikat-hakikat mereka telah terbongkar dan kepalsuan kekuatan mereka telah nampak sepanjang sejarah, akan tetapi di tangan orang –orang yang jujur ( menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah, kemudian di antara mereka ada yang meninggal dunia da di antara mereka ada yang masih menunggu dan mereka sama sekali tidak merubah. Kebatilan dan pelakunya tidak pongah, dan a tidak sombong dan bangga dengan kekuatannya yang palsu kecuali saat medan laga kosong dari macam orang-orang tadi itu pedih sekali. Sungguh kita butuh sekali terhadap macam orang-orang itu.
Sesungguhnya Al Qur’an memalingkan pandangan kita kepada nasib akhir para pembangkang itu dari kalangan umt-umat terdahulu yang melampui batas di negeri ini dan mereka banyak melakukan kerusakan di dalamnya, yang padahal mereka itu orang yang paling dasyat kekuatan dan siksa serta bekas-bekas peninggallannya di bumi ini.
 “Apkah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat kepada kaum ‘Aad? ( yaitu ) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. Yang belum pernah di bangun        ( suatu kota ) seperti itu, di negeri-negeri yang lain, dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah dan kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak ( tentara yang banyak, yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti adzab. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi”, ( Al Fajr : 6-14 ).
 “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? bukankan Dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk ahncurkan ka’bah itu sia-sia”, ( Al Fil : 1-2 ).
Al qur’an memalingkan pandangan dan pendengaran kita kepada akhir mereka dan kehancurannya. Ini dia peninggalan-peninggalan mereka dan rumah-rumahnya roboh menutupi atap-atapnya, Allah azza wa jalla telah membinasakan mereka dan memenangkan tentara-tentaranya yang bertauhid. Kekuatan yang dahulu mereka bangga dengannya tidaklah bisa menolong mereka, tidak pula jumlah besar mereka, persenjataan mereka dan kelompok besar mereka yang dahulu mereka pongah dan besar kepala dengannya. Allah swt membinasakan mereka, dan mereka sama sekali tidakmemiliki seorangpun pelindung dan pnolong, itu dikarenakan Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan bahwa orang-orang kafir tidak memiliki pelindung.
 “Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan berupa kesudahan orang-orang sebelum mereka adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan ( lebih banyak ) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak adapat menolong mereka. Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul ( yang di utus kepada ) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh adzab Allah yang selalu mereka perolok-olokan. Maka tatkala mereka melihat adzab kami mereka berkata :..”Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir terhadap sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah,” maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa kami, itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba –Nya. Dan waktu itu binasalah orang-orang kafir.” ( Al Mukmin : 82-85 ).
Ini adalah hakekat yang mesti selalu diingatkan dan diperhatikan secara seksama oleh kita dari musuh-musuh kita, supaya mereka kembali :
 “Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos ( dari kekuasaan Allah ). Sesungguhnya mereka tidak akan dapat melemahkan ( Allah ),” ( Al Anfal : 59 ).

Al Allamah Ibnu Qayyim berkata dalam Nunyyahnya :
Hai orang yng duduk yang nafasnya berjalan membawa dia
Perjalanan penuh lambatdan tidak cepat
Sampai kapan tidur ini sedang telah berjalan
Utusan kecintaan bersama orang-orang baik
Jaharkan dengan perinth Allah dan jangan takut manusia
Di jalan allah, dan takutlah kepada-Nya tentu engkau brhasil dalam keamanan
Bela lah kitabullah dan sunnah yang
Datang dari orang-orang yang diutus dengan Al Qur’an
Dan pukullah dengan pedang Allah mu’aththil
Dengan pukulan mujahid di atas setiap jemari
Dan lakukanlah serangan dengan penuh kejujuran dengan serangan
Orang yang ikhlas lagi tulus karena Allah lagi tidak tkut
Dan teguhlah dengan kesabaranmu di bawah-bawah panji-panji petunjuk
Kemudianbila kamu tepat ( sasaran ) maka ( itu ) dalam ridha Ar Rahman
Jadikanlah Kitabullah dan Sunnah yang tsabit
Sebagai senjtamu kemudian buktikan dengan anggota badan
Siapa yang tampil menantang, maka majukan dirinya atau
Siapa yang mengajak ke depan tentu nampak di medan laga.
Jaharkan apa yang dikatakan Rasuldan jangan takut
Dari sedikit penolong dan kawan
Allah-lah yang menolong diennya dan kitab-Nya
Dan Allh-lah yangmencukupkan hambanya dengan keamanan
Dengan takut dari tipu daya musuh dan makar mereka
Karena perang mereka adalah dengan dusta dan mengada-ada
Pasukan pengikut Rasul adalah malaikat
Sedang pasukan mereka adalah lascar syaithan
Jauh berbeda antara dua lascar. Kemudian siapa yang
Bimbang maka hendaklah dua kelompok itu dilihat
Teguhlah dan berperanglah di bawah panji-panji petunjuk
Dan sabarlah karena pertolongan Allah Tuhanmu telah dekat
Allah membela Dien dan Kitab-Nya
Juga Rasul-Nya dengan dan kekuasaan
Al Haq itu pilar yang tidak mampu untuk menghancurkannya
Seorangpun walau dikumpulkan jin dan manusia untuknya
Bila lawan makin banyak dan sesumbar
Maka teguhlah, karena sesumbar merek abagaikan asap
Ia naik ke puncak yang tinggi dan setelahnya
Ia melayang turun ke dasar jurang yang rendah
Jangan takut jumlah banyak mereka, karena mereka itu sampah manusia
Dan lalatnya, ap kamu takut dari lalat
Janganlah rela dengan kepemimpinan sapi yang
Pimpinannya tergolong kalangan banteng
Bila mereka geram maka mereka menyarangmu, maka jangan kamu
Cemas karena seorang mereka dan juga jangan takut
Teguhlah dan jangan menyerang tanpa ada pasukan, karena ini bukan hal terpuji di kalangan para pemberani
Inilah, sungguh perang hizbullah adalah
Dengan amalan bukan dengan battalion para pendekar
Demi Allah mereka tidak menaklukan negeri-negeri dengan jumlah besar
Mana mungkin sedangkan musuh-musuh mereka tanpa terhitung
Bila engkau melihat pasukan islam telah
Berbarengan laskarnya dengan seorang pemimpin
Maka di sana ( kamu bergabung ), kemudian tembus barisan dan jangan engkau lemah yang kerdil dan jangan cemas
Al Haq itu dimenangkan dan diuji
Maka janganlah heran karena itu sunaturrahman
Dan dengan itu akan nampak pendukungnya dari para penyerangnya
Dan karena itu pula manusia terbagi dua kelompok
Serta karena itu peperangan di antara para rasul
Dan kuffar semenjak ada manusia adalah tanding
Namun kemenangan akhir adalah bagi ahlul haq, bila lepas
Di sini maka kemenangandi sisi Sang Pemberi balasan.

Tamat Bihamdillah
Ditulis oleh Abu Muhammad Al Maqdisiy
12 sya’ban 1414 dari Hijrah Al Mushthafa saw

Penerjemah berkata : selesai akhir sya’ban 1426 H. LP Karawang B III 6
Di ambil dari kitab Laa tahzan
———————————————-

[1]  Dan liahat Munaqih Imam Ahmad karya Ibnu Jaujiy hal 342,343, sungguh di sana beliau telah menyebutkan pendahulu Imam Ahmad dari kalangan Ahlul Ilmi yang dipukul dan disakiti di jalan keteguhan di atas kalimatul haq …..dan contoh adalah banyak.
[2] Lihat hadist ini secara lengkap dalam musnad Ahmad dengan Tahqiq Ahmad syakir (7036)

(Maktab AK 56/arrahmah.com)

No comments:

Post a Comment

ya

Galery Tragedi Tugu Tani


Saksi Tragedi Maut Di Tugu Tani

Tragedi Maut Di Tugu Tani, Jakarta Pusat

Bukti ilmiah bahwa Quran itu benar

Subhanallah, Orang Perancis Masuk Islam Setelah Melihat Sungai Di Dasar Laut dan Mengetahui bahwa hal itu tertulis dalam Al-Quran.

Video dan gambar dibawah ini adalah bukti adanya sungai di bawah laut yang tercantum dalam Al Quran surat Al-Furqan:53 dan surat Ar-Rahman:19-20.

http://www.youtube.com/watch?v=8q3Qa2k5i_E

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Menampilkan: Al-Furqan (25) No. Ayat : : 53


وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخاً وَحِجْراً مَّحْجُوراً

25.53. Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khayalan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Al Furqan ayat 53 di atas dan surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi

Menampilkan: Ar-Rahman (55) No. Ayat : : 19-20

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ

55.19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ

55.20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing .


Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi

Menampilkan: Ar-Rahman (55) No. Ayat : : 22

يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ

55.22. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.


Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara. Mutiara hanya bisa ditemukan di samudra / laut. Dan pada perbatasan dua sungai tersebut terdapat kerang/mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam

Akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Jika Anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah ta’ala.

//----dikutip dari suaramedia.com ----//

Keajaiban Al-Qur'an

Keajaiban Al-Qur'an
Sungai Dalam Laut

Keajaiban Al-Qur'an

Keajaiban Al-Qur'an
Sungai Dalam Laut

Keajaiban Al-Qur'an

Keajaiban Al-Qur'an
Sungai Dalam Laut

Keajaiban Al-Qur'an

Keajaiban Al-Qur'an
Sungai Dalam Laut

Foto Keajaiban Al-Qur'an

Foto Keajaiban Al-Qur'an
Sungai Dalam Laut

Untuk Direnungkan......!!!



~Jangan jadikan aku isterimu, jika kamu cepat Bosan & Berpaling pada Perempuan lain.
Jawab :
+Jangan kau pilih aku jadi suamimu, jika nanti setelah menikah kau tak bisa bersolek buat suamimu, tapi kau bersolek buat orang lain.

~Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan hanya untuk menganti popok anakmu ketika dia terbangun malam hari, sedangkan selama sembilan bulan aku harus membawa nya diperut ku.
Jawab :
+Jangan sering mengandalkan suami untuk membantumu hanya sekedar mengganti popok anak kita; padahal suami sudah seharian mencari nafkah untuk kamu sebagai isteri..

~Jangan jadikan aku isterimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka & sedih dan kamu lebih memilih teman perempuan lain untuk bercerita. aku hanya ingin berbagi dan aku bukan hanya teman tidur mu yang tidak bisa diajak bercerita sebagai seorang sahabat.
Jawab:
+Jangan kau sangka aku bercerita atau curhat pada teman wanitamu dan kau anggap selingkuh, karena kamu tak pernah bertanya pada suami, apa saja tugas2 di kantor yang membebaninya....Jangan mudah cemburu dan berprasangka...

~Jangan jadikan aku isteri mu, jika nanti kamu langsung tertidur setelah kita selesai bercinta.kamu harus tau aku menikmati kebersamaan denganmu.
Jawab:
+Kebersamaan bukan harus terus bermanja-manja dan mengatur atas otoritas suami pada isteri....juga jangan sampai melupakan ibadah kepada Allah......

~Jangan jadikan aku isteri mu, jika dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan bercerai/berpisah padaku.
Jawab :
+Ketidakcocokan itu ada pada siapa, siapa yang memulai dan kenapa harus dibiarkan menjadi masalah yang besar. Cari solusi bersama dan hilangkan keangkuhan masing2...

~Jangan jadikan aku isterimu, jika nanti kamu memilih tamparan dan pukulan untuk memperingati kesalahan ku.sedangkan aku tidak tuli dan masih bisa mendengarkan kata katamu yg lembut tapi berwibawa.
Jawab:
+Tidak tuli. namun sebagai isteri tidak mengindahkan peringatan suami, apa artinya teguran suami jika suami sudah memberitahu kalau isterinya bersalah....jangan membuat suami sampai gusar...apalagi berlarut-larut.....

~Jangan jadikan aku isterimu, jika setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu teman teman mu.
Jawab:
+Aku harap kamu harus memaklumi dan memahami tugas dan tanggungjawab suami serta tugas2 suami di kantor dengan cara bertanya kepada suami.....jangan cepat berprasangka....apalagi menuduh dan memfitnah suami...

~Jangan pilih aku sebagai isterimu, jika nanti kamu malu membawaku kepesta temen temenmu&memperkenalkan aku sebagai istrimu. Takkan kubiarkan kamu biarkan aku sebagai pajangan dirumah sedangkan kamu lebih memilih berpergian dengan temen temanmu. Bagiku pasangan bukan sebuah trofi atau pajangan
Jawab:
+Sebagai suami jelas tahu dan paham, tetapi isteri jangan sering menuntut untuk hadir ke pesta yang sesungguhnya tidak ada sangkut pautnya dengan kehadiranmu disana....jangan bersolek berlebihan di pesta hanya untuk memamerkan perhiasan yang kamu punya...

~Jangan Pilih aku jadi istrimu, jika nanti kamu berpikir akan mencari pengganti ketika tubuhku tak selangsing sekarang.kamu tentunya tau kalau kamu juga ikut andil besar dengan melar nya tubuh ku.
Jawab:
+Sebagai seorang isterinya tentunya kamu paham, kalau suami suka dengan tubuh langsing, akan tetapi kamu tidak berusaha dan merawat kelangsingan tubuh kamu. Kamu hanya menuruti hobimu yang suka makan tiada henti...ingat itu...

~Jangan Buru Buru Menjadikan ku Sebagai Isterimu, Jika saat ini kamu masih belum bisa menerima Kekurangan & Kelebihanku. Sedang seiring waktu kekurangan bukan semakin tipis tapi semakin NYATA....
Jawab:
+Hendaknya keduabelah pihak saling menerima kekurangan dan kelebihan masing2. bukannya seperti ini: Wanita berkata :"Pilih aku apa adanya, tetapi buat pria kau berkata"Kau ADA APANYA" buat ku.....heheheeee...

Gerakan OPM di Video Youtube

Muhammad Yahya Waloni

Ceramah mantan pendeta, Muhammad Yahya Waloni.
Mantan rektor universitas kristen Papua,
Sudah pernah mengangkat pendeta sebanyak 3000 pendeta lebih...
Akhirnya mendapatkan hidayah dan masuk islam...


Al-Qur'an Online

No. Surah Dengarkan Ayat Dengarkan TerjemahanJumlah SurahTempat Turun
1. Al-Fatihah MP3 | SWF Player7Makiyah
2. Al-Baqarah MP3 | SWF Player286Madinah
3. Ali Imran MP3 | SWF Player200Madinah
4. An-Nisaa MP3 | SWF Player176Madinah
5. Al-Maidah MP3 | SWF Player120Madinah
6. Al-An'am MP3 | SWF Player165Makiyah
7. Al-A'raf MP3 | SWF Player206Makiyah
8. Al-Anfaal MP3 | SWF Player75Madinah
9. At-Taubah MP3 | SWF Player129Madinah
10. Yunus MP3 | SWF Player109Makiyah
11. Huud MP3 | SWF Player123Makiyah
12. Yusuf MP3 | SWF Player111Makiyah
13. Ar-Ra'd MP3 | SWF Player43Madinah
14. Ibrahim MP3 | SWF Player52Makiyah
15. Al-Hijr MP3 | SWF Player99Makiyah
16. An-Nahl MP3 | SWF Player128Makiyah
17. Al-Israa' MP3 | SWF Player111Makiyah
18. Al-Kahfi MP3 | SWF Player110Makiyah
19. Maryam MP3 | SWF Player98Makiyah
20. Thaahaa MP3 | SWF Player135Makiyah
21. Al-Anbiyaa MP3 | SWF Player112Makiyah
22. Al-Hajj MP3 | SWF Player78Madinah
23. Al-Mu'minuun MP3 | SWF Player118Makiyah
24. An-Nuur MP3 | SWF Player64Madinah
25. Al-Furqaan MP3 | SWF Player77Makiyah
26. Asy-Syu'araa MP3 | SWF Player227Makiyah
27. An-Naml MP3 | SWF Player93Makiyah
28. Al-Qashash MP3 | SWF Player88Makiyah
29. Al-'Ankabuut MP3 | SWF Player69Makiyah
30. Ar-Ruum MP3 | SWF Player60Makiyah
31. Luqman MP3 | SWF Player34Makiyah
32. As-Sajdah MP3 | SWF Player30Makiyah
33. Al-Ahzab MP3 | SWF Player73Madinah
34. Saba' MP3 | SWF Player54Makiyah
35. Faathir MP3 | SWF Player45Makiyah
36. Yaa Siin MP3 | SWF Player83Makiyah
37. Ash-Shaaffat MP3 | SWF Player182Makiyah
38. Shaad MP3 | SWF Player88Makiyah
39. Az-Zumar MP3 | SWF Player75Makiyah
40. Al-Mu'min MP3 | SWF Player85Makiyah
41. Fushshilat MP3 | SWF Player54Makiyah
42. Asy-Syuura MP3 | SWF Player53Makiyah
43. Az-Zukhruf MP3 | SWF Player89Makiyah
44. Ad-Dukhaan MP3 | SWF Player59Makiyah
45. Al-Jaatsiyah MP3 | SWF Player37Makiyah
46. Al-Ahqaaf MP3 | SWF Player35Makiyah
47. Muhammad MP3 | SWF Player38Madinah
48. Al-Fat-h MP3 | SWF Player29Madinah
49. Al-Hujuraat MP3 | SWF Player18Madinah
50. Qaaf MP3 | SWF Player45Makiyah
51. Adz-Dzaariyat MP3 | SWF Player60Makiyah
52. Ath-Thuur MP3 | SWF Player49Makiyah
53. An-Najm MP3 | SWF Player62Makiyah
54. Al-Qamar MP3 | SWF Player55Makiyah
55. Ar-Rahmaan MP3 | SWF Player78Madinah
56. Al-Waaqi'ah MP3 | SWF Player96Makiyah
57. Al-Hadiid MP3 | SWF Player29Madinah
58. Al-Mujaadilah MP3 | SWF Player22Madinah
59. Al-Hasyr MP3 | SWF Player24Madinah
60. Al-Mumtahanah MP3 | SWF Player13Madinah
61. Ash-Shaff MP3 | SWF Player14Madinah
62. Al-Jumuah MP3 | SWF Player11Madinah
63. Al-Munaafiqun MP3 | SWF Player11Madinah
64. At-Taghaabun MP3 | SWF Player18Madinah
65. Ath-Thalaaq MP3 | SWF Player12Madinah
66. At-Tahriim MP3 | SWF Player12Madinah
67. Al-Mulk MP3 | SWF Player30Makiyah
68. Al-Qalam MP3 | SWF Player52Makiyah
69. Al-Haaqqah MP3 | SWF Player52Makiyah
70. Al-Ma'aarij MP3 | SWF Player44Makiyah
71. Nuh MP3 | SWF Player28Makiyah
72. Al-Jin MP3 | SWF Player28Makiyah
73. Al-Muzzammil MP3 | SWF Player20Makiyah
74. Al-Muddatstsir MP3 | SWF Player56Makiyah
75. Al-Qiyaamah MP3 | SWF Player40Makiyah
76. Al-Insaan MP3 | SWF Player31Madinah
77. Al-Mursalaat MP3 | SWF Player50Makiyah
78. An-Naba' MP3 | SWF Player40Makiyah
79. An-Naazi'aat MP3 | SWF Player46Makiyah
80. 'Abasa MP3 | SWF Player42Makiyah
81. At-Takwiir MP3 | SWF Player29Makiyah
82. Al-Infithaar MP3 | SWF Player19Makiyah
83. Al-Muthaffif MP3 | SWF Player36Makiyah
84. Al-Insyiqaaq MP3 | SWF Player25Makiyah
85. Al-Buruuj MP3 | SWF Player22Makiyah
86. Ath-Thaariq MP3 | SWF Player17Makiyah
87. Al-A'laa MP3 | SWF Player19Makiyah
88. Al-Ghaasyiyah MP3 | SWF Player26Makiyah
89. Al-Fajr MP3 | SWF Player30Makiyah
90. Al-Balad MP3 | SWF Player20Makiyah
91. Asy-Syams MP3 | SWF Player15Makiyah
92. Al-Lail MP3 | SWF Player21Makiyah
93. Adh-Dhuhaa MP3 | SWF Player11Makiyah
94. Alam Nasyrah MP3 | SWF Player8Makiyah
95. At-Tiin MP3 | SWF Player8Makiyah
96. Al-'Alaq MP3 | SWF Player19Makiyah
97. Al-Qadr MP3 | SWF Player5Makiyah
98. Al-Bayyinah MP3 | SWF Player8Madinah
99. Az-Zalzalah MP3 | SWF Player8Madinah
100. Al-'Aadiyaat MP3 | SWF Player11Makiyah
101. Al-Qaari'ah MP3 | SWF Player11Makiyah
102. At-Takaatsur MP3 | SWF Player8Makiyah
103. Al-'Ashr MP3 | SWF Player3Makiyah
104. Al-Humazah MP3 | SWF Player9Makiyah
105. Al-Fiil MP3 | SWF Player5Makiyah
106. Quraisy MP3 | SWF Player4Makiyah
107. Al-Maa'uun MP3 | SWF Player7Makiyah
108. Al-Kautsar MP3 | SWF Player3Makiyah
109. Al-Kaafiruun MP3 | SWF Player6Makiyah
110. An-Nashr MP3 | SWF Player3Madinah
111. Al-Lahab MP3 | SWF Player5Makiyah
112. Al-Ikhlash MP3 | SWF Player4Makiyah
113. Al-Falaq MP3 | SWF Player5Makiyah
114. An-Naas MP3 | SWF Player6Makiyah
Jumlah Surah:114 Jumlah Ayat:6236

Wanita Penghuni Neraka

Saudariku Muslimah ... . Suatu hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang Allah subhanahu wa taala ciptakan. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat tinggal yang abadi bagi kaum Mukminin dan neraka sebagai tem
Senin, 22/04/2013 08:56 WIB
Wanita Penghuni Neraka
Saudariku Muslimah ... .

Suatu hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang Allah subhanahu wa taala ciptakan. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat tinggal yang abadi bagi kaum Mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum musyrikin dan pelaku dosa yang Allah subhanahu wa taala telah melarang darinya. Setiap Muslimin yang mengerti keadaan Surga dan neraka tentunya sangat berharap untuk dapat menjadi penghuni Surga dan terhindar jauh dari neraka, inilah fitrah.

Saudariku ..... Sebelum kita mengenal wanita-wanita penghuni neraka alangkah baiknya jika kita menoleh kepada peringatan-peringatan Allah subhanahu wa taala di dalam Al Quran tentang neraka dan adzab yang tersedia di dalamnya dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.

Allah subhanahu wa taala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (At Tahrim : 6)

Imam Ath Thabari rahimahullah menyatakan di dalam tafsirnya : "Ajarkanlah kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri mereka dari neraka."

Ibnu Abbas radliyallahu anhu juga mengomentari ayat ini : "Beramallah kalian dengan ketaatan kepada Allah, takutlah kalian untuk bermaksiat kepada-Nya dan perintahkan keluarga kalian untuk berdzikir, niscaya Allah menyelamatkan kalian dari neraka."

Dan masih banyak tafsir para shahabat dan ulama lainnya yang menganjurkan kita untuk menjaga diri dan keluarga dari neraka dengan mengerjakan amalan shalih dan menjauhi maksiat kepada Allah subhanahu wa taala.

Di dalam surat lainnya Allah subhanahu wa taala berfirman :
"Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir." (Al Baqarah : 24)

Begitu pula dengan ayat-ayat lainnya yang juga menjelaskan keadaan neraka dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.

Kedahsyatan dan kengerian neraka juga dinyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah radliyallahu anhu bahwasanya beliau bersabda :
"Api kalian yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini hanyalah satu bagian dari 70 bagian neraka Jahanam." ( Shahihul Jami)

Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api neraka yang panasnya 69 kali lipat dibanding panas api dunia? Semoga Allah subhanahu wa taala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

Hadits ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang penduduk Surga yang mayoritasnya adalah fuqara (para fakir miskin) dan neraka yang mayoritas penduduknya adalah wanita. Tetapi hadits ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang mengantarkan mereka ke dalam neraka dan menjadi mayoritas penduduknya, namun disebutkan dalam hadits lainnya.

Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang , beliau shallallahu alaihi wa sallam melihat Surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya radliyallahu anhum :
" ... dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya : "Mengapa (demikian) wahai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam?" Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab : "Karena kekufuran mereka." Kemudian ditanya lagi : "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab : "Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu. " (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma )

Dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda :
" ... dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu anhu )

Dari Imran bin Husain dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita." (HR. Muslim dan Ahmad)

Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadits di atas dengan pernyataannya : "Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat."
Saudariku Muslimah ... .

Jika kita melihat keterangan dan hadits di atas dengan seksama, niscaya kita akan dapati beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam neraka bahkan menjadi mayoritas penduduknya dan yang menyebabkan mereka menjadi golongan minoritas dari penghuni Surga.

Saudariku Muslimah ... . Hindarilah sebab-sebab ini semoga Allah subhanahu wa taala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.

Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan hal ini pada sabda beliau di atas tadi. Kekufuran model ini terlalu banyak kita dapati di tengah keluarga kaum Muslimin, yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari. Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang suami karena Allah subhanahu wa taala tidak akan melihat istri model begini sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :
"Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya." (HR. Nasai)

Hadits di atas adalah peringatan keras bagi para wanita Mukminah yang menginginkan ridha Allah subhanahu wa taala dan Surga-Nya. Maka tidak sepantasnya bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal sepele yang tidak pantas untuk dibesar-besarkan.

Jika demikian keadaannya maka sungguh sangat cocok sekali jika wanita yang kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai mayoritas kaum yang masuk ke dalam neraka walaupun mereka tidak kekal di dalamnya.

Cukup kiranya istri-istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabiyah sebagai suri tauladan bagi istri-istri kaum Mukminin dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.

Durhaka Terhadap Suami

Kedurhakaan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya pada umumnya berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah :

Durhaka dengan ucapan.
Durhaka dengan perbuatan.
Durhaka dengan ucapan dan perbuatan.

Bentuk pertama ialah seorang istri yang biasanya berucap dan bersikap baik kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap dengan berbicara kasar dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau lambat mendatangi suaminya. Kedurhakaan seperti ini sering dilakukan seorang istri ketika ia lupa atau memang sengaja melupakan ancaman-ancaman Allah terhadap sikap ini.

Termasuk bentuk kedurhakaan ini ialah apabila seorang istri membicarakan perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya tanpa sebab yang diperbolehkan syari. Atau ia menuduh suaminya dengan tuduhan-tuduhan dengan maksud untuk menjelekkannya dan merusak kehormatannya sehingga nama suaminya jelek di mata orang lain. Bentuk serupa adalah apabila seorang istri meminta di thalaq atau di khulu (dicerai) tanpa sebab syari. Atau ia mengaku-aku telah dianiaya atau didhalimi suaminya atau yang semisal dengan itu.

Permintaan cerai biasanya diawali dengan pertengkaran antara suami dan istri karena ketidakpuasan sang istri terhadap kebaikan dan usaha sang suami. Atau yang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya karena suaminya berusaha mengamalkan syariat-syariat Allah subhanahu wa taala dan sunnah-sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Sungguh jelek apa yang dilakukan istri seperti ini terhadap suaminya. Ingatlah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :
"Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syari, pent.) maka haram baginya wangi Surga." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi )

Bentuk kedurhakaan kedua yang dilakukan para istri terjadi dalam hal perbuatan yaitu ketika seorang istri tidak mau melayani kebutuhan seksual suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya dan yang semisal dengan itu.

Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang istri keluar rumah tanpa izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Yang demikian seakan-akan seorang istri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syari. Demikian pula jika sang istri enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya dan yang semisal dengan itu.

Bentuk lain adalah apabila seorang istri tidak mau berdandan atau mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu, melakukan puasa sunnah tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah seperti shalat, mandi janabat, atau puasa Ramadlan.

Maka setiap istri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut adalah istri yang durhaka terhadap suami dan bermaksiat kepada Allah subhanahu wa taala.

Jika kedua bentuk kedurhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang istri maka ia dikatakan sebagai istri yang durhaka dengan ucapan dan perbuatannya.

Sungguh merugi wanita yang melakukan kedurhakaan ini. Mereka lebih memilih jalan ke neraka daripada jalan ke Surga karena memang biasanya wanita yang melakukan kedurhakaan-kedurhakaan ini tergoda oleh angan-angan dan kesenangan dunia yang menipu.

Ketahuilah wahai saudariku Muslimah ........ jalan menuju Surga tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga nan indah, melainkan dipenuhi dengan rintangan-rintangan yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali orang-orang yang diberi ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di ujung jalan ini ada Surga yang Allah sediakan untuk hamba-hamba-Nya yang sabar menempuhnya.

Ketahuilah pula bahwa jalan menuju neraka memang indah, penuh dengan syahwat dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi ingat dan sadarlah bahwa neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini dan tidak mau berpaling darinya semasa ia hidup di dunia.

Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada suaminya dari kedurhakaan-kedurhakaan yang pernah ia lakukan. Ia akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati perintahnya. Ia mengerti nasib di akherat dan bukan kesengsaraan didunia ia takuti dan tangisi.

Tabarruj

Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki
Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang dikarenakan minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan kain yang dipakainya. Yang demikian ini sesuai dengan komentar Ibnul ‘Abdil Barr rahimahullah ketika menjelaskan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tersebut. Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan : "Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang membentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya ... ."

Mereka adalah wanita-wanita yang hobi menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah subhanahu wa taala telah melarang hal ini dalam firman-Nya :
"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka." (An Nur : 31)

Imam Adz Dzahabi rahimahullah menyatakan : "Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang ada di dalam niqab (tutup muka/kerudung) mereka, memakai minyak wangi dengan misik dan yang semisalnya jika mereka keluar rumah ... ."

Dengan perbuatan seperti ini berarti mereka secara tidak langsung menyeret kaum pria ke dalam neraka, karena pada diri kaum wanita terdapat daya tarik syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoyahkan keimanan yang kokoh sekalipun. Terlebih bagi iman yang lemah yang tidak dibentengi dengan ilmu Al Quran dan As Sunnah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri menyatakan di dalam hadits yang shahih bahwa fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum pria adalah fitnahnya wanita.

Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh legendaris dunia yang tidak beriman kepada Allah subhanahu wa taala hancur karirnya hanya disebabkan bujuk rayu wanita. Dan berapa banyak persaudaraan di antara kaum Mukminin terputus hanya dikarenakan wanita. Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi kasus lainnya yang dapat membuktikan bahwa wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak mendapatkan wanginya Surga.

Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum pria ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan di hadapan kaum pria. Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini terjadi pelecehan terhadap kaum wanita , karena yang demikian adalah hasil perbuatan mereka sendiri.

Wahai saudariku Muslimah ... . Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang Islamy yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan adzab di akhirat kelak.

Allah subhanahu wa taala berfirman :
"Dan tinggallah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu." (Al Ahzab : 33)

Masih banyak sebab-sebab lainnya yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka. Tetapi saya hanya mencukupkan tiga sebab ini saja karena memang tiga model inilah yang sering kita dapati di dalam kehidupan masyarakat negeri kita ini.

Saudariku Muslimah ... .

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menuntunkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka. Ketika beliau selesai khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun bangkit mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian beliau bersabda :
"Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!" Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya : "Mengapa demikian, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab : "Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!" (HR. Bukhari)

Bershadaqahlah! Karena shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian dari adzab neraka. Semoga Allah subhanahu wa taala menyelamatkan kita dari adzabnya. Amin.

Maraji :
- Al-insyirah fi adabin nikah
- Jilbab al mar atul muslimah
- At - tadzkirah

Analis Injil kuno berusia 1.500 tahun : Yesus tidak pernah disalibkan

(Arrahmah.com) - Berdasarkan laporan dari analis 'Injil kontroversial' - Al-Kitab kuno berusia 1.500 tahun bertinta emas yang ditemukan di Turki - menyatakan bahwa Yesus (Nabi Isa 'alaihi salam) adalah fana, tidak pernah disalibkan, hal tersebut dianggap menantang prinsip-prinsip inti agama Kristen.

Beberapa analis mengklaim bahwa itu adalah Injil Barnabas, yang diyakini sebagai tambahan pada Injil Markus, Mattius, Lukas dan John, yang telah membuat perhatian besar masyarakat dunia pada awal tahun ini karena menyatakan bahwa Yesus telah menubuatkan kedatangan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.

Pada bulan Februari 2012, Vatikan secara resmi meminta izin untuk melihat Kitab yang berbahasa Aram tersebut, yang teksnya bertinta emas yang dituliskan pada kulit hewan dan bersampul kulit hewan, yang ditemukan oleh Turki selama operasi polisi anti-penyelundupan pada tahun 2000.

Pekan ini, terjemahan Injil tersebut yang dikutip dari dokumentasi media - aslinya ditulis dalam bahasa Syiriac, dengan dialek Aram dilaporkan menyatakan bahwa Yesus mengatakan: "Aku mengakui di hadapan Surga, dan diseru untuk menyaksikan segala sesuatu yang tinggal di bumi, bahwa aku seorang yang asing bagi semua, bahwa manusia telah berkata tentang aku, bahwa aku lebih dari sekedar manusia."

"Karena aku seorang manusia, yang lahir dari seorang wanita, tunduk pada penghakiman Allah; yang hidup disini seperti manusia lainnya, tunduk pada penderitaan-penderitaan biasa," dikutip the Y-Jesus, majalah online yang berbasis di AS.

Ayat dalam injil tersebut menyangkal bahwa Yesus ada Tuhan dan konsep Trinitas, dimana doktrin Kristen mendefinisikan bahwa Allah sebagai tiga Tuhan: Bapak, Anak (Yesus Kristus), dan Rohul Kudus.

Selain itu, Injil tersebut juga menyatakan "keberadaan Yudas Iskariot sebagai orang yang mati disalib bukan Yesus, sedangkan dalam Perjanjian Baru, Yudas menkhianati Yesus," lapor Y-Jesus.

Pernyataan-pernyataan itu membantah ajaran Kristen, yang selama ini dibangun dengan doktrin kematian Yesus sebagai penebus dosa manusia dan kebangkitannya sebagai harapan kehidupan abadi.

Pernyataan itu mendukung ajaran Islam, bahwa Yesus (Isa Al-Masih) adalah seorang manusia yang menjadi Nabi dan Rasul Allah, bukan Tuhan, kemudian diangkat ke langit oleh Allah, bukan mati disalib.

Sebagaimana Allah berfirman di dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (5: 75)

"dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (4: 157-158)

The Y-Jesus mengatakan "Sejalan dengan keyakinan Islam, Injil itu memperlakukan Yesus sebaga manusia dan bukan Tuhan. Menolak pemikiran Tritunggal Kudus dan Penyaliban, dan mengungkapkan bahwa Yesus memprediksi kedatangan Nabi Muhammad."

Dalam salah satu ayat dari Injil tersebut, Yesus berkata kepada seorang pendeta: “Bagaimana Mesiah disebut? Muhamamad adalah nama yang diberkati”.

"Pada (ayat) lainnya, Yesus membantah menjadi Al-Masih, mengklaim bahwa dia akan menjadi Ismailiyah, istilah yang digunakan untuk orang Arab," tambah laporan Y-Jesus.

Injil kuno berbahasa Aram tersebut menimbulkan banyak kontroversi tentang keaslian keseluruhan isi Injil. Belum ada yang dapat memastikan keaslian keseluruhan dari isi Injil tersebut, apakah seluruhnya memuat apa yang diajarkan Nabi Isa 'alaihi salam, atau telah ada perubahan padanya. Namun beberapa pernyataan dari Injil itu yang diungkapkan, telah membantah prinsip-prinsip dasar Kristiani.

Sementara pendeta protestan İhsan Özbek membantah bahwa Injil itu ditulis oleh St. Barnabas. "Salinan di Ankara mungkin telah ditulis oleh salah satu pengikut St Barnabas," katanya kepada koran Turki Today Zaman sebelumnya pada tahun 2012. Wallahu a'lam bish shawab. (siraaj/arrahmah.com)

Bom Syahid Seorang Mujahid

Rekayasa Illuminati Pada Tahun 2013

Jejak Freemason dan Illumintai Di Indonesia

Mickey Minnie Dipakai untuk Menghina Islam





Hidayatullah.com--Jutawan sekaligus politisi Mesir, Naguib Sawiris, dihujani kecaman setelah menampilkan gambar tokoh Mickey Mouse dan Minnie Mouse dalam balutan busana Muslim.

Sebagaimana dilansir Alarabiya dari AFP (28/6), Sawiris, seorang penganut Kristen, memasukkan gambar karakter Disney, Mickey dan Minnie Mouse, di akun Twitternya. Mickey Mouse digambar mengenakan pakaian khas Arab lengkap dengan jenggot lebatnya. Di sampinya ada Minnie Mouse yang mengenakan cadar.

Gambar itu sudah beredar di dunia maya selama beberapa pekan lewat email dengan tulisan yang berbunyi: "Ini adalah Mesir masa depan", yang menyindir kebangkitan kelompok-kelompok Islam pasca tergulingnya kekuasaan Husni Mubarak oleh gelombang aksi rakyat.

Sejumlah pengacara melaporkan pengusaha telekomunikasi itu ke kejaksaan dengan tuduhan menghina Islam. Mereka juga menyeru pemboikotan atas operator telepon Mobinil milik Sawiris lewat situs jejaring sosial Facebook dan Twitter.

Para pengecam Sawiris menilai perbuatannya diluar batas. Sebagian menilai perbuatan pemiilik Orascom Telecom Holding itu tidak dapat dimaafkan.

"Ada batas yang jelas antara mengekspresikan opini Anda atau kebebasan berbicara dengan bicara secara tidak sopan," tulis seorang wanita di Twitter.

Mendapat kecaman bertubi-tubi, pendiri partai politik beraliran liberal Al Masriyin Al Ahrar (Free Egyptians Party) itu hanya bisa mengucap maaf.

"Saya meminta maaf kepada siapapun yang menanggap ini bukan sebagai lelucon. Saya pikir itu adalah gambar yang lucu, tidak bermaksud menghina! Assef !! (Maaf)," tulis Sawiris lewat akunnya di Twitter.*

Keterangan foto: Naguib Sawiris.

Sumber : arb
Red: Dija

Ebiet G Ade



Download video clip Ebiet G Ade Titip Rindu Buat Ayah

Pelajar Terlaknat Telah Mengolok-olok Sholat

Dunia Akhir Zaman


Dunia Akhir Zaman 2/2

Petanda Akhir Zaman dan Kedatangan Imam Mahdi

BERITA VIDEO




Kenangan Untuk Seseorang Yang Aku Cintai

Pesan Tersembunyi Dibalik Film "Beauty and The Beast"

Opick Video Clip

SUBHANALLAH PENDETA MASUK ISLAM

Hosni Mubarak membenci Qur'an dan mengutuk Islam

Hanin Mazaya

KAIRO (Arrahmah.com) - Media Mesir mengungkapkan lebih banyak rincian kehidupan mantan diktator Mesir, Hosni Mubarak. Harian Sawt al Umma mewawancarai mantan supir Mubarak, yang mengungkapkan beberapa rahasia keluarga Mubarak.

Mantan supir Mubarak, Eid Khadr, mengungkapkan beberapa rahasia keluarga Mubarak. Ia mengatakan bahwa Mubarak selalu mengutuk Islam dan ia sangat kesal ketika mendengarkan pembacaan ayat suci Al Qur’an.

Anak tertuanya, Alaa, cukup baik dan rendah hati, tidak seperti saudaranya, Gamal.

Eid memperlihatkan untuk pertama kalinya Mubarak berada di istana Al-Aruba. Saat itu dengan sangat lantang Mubarak mengutuk Islam, menurutnya, ketika ia mendengar ocehan Mubarak, ia mulai membenci diktator Mesir ini dan yakin bahwa Mubarak memiliki masalah mental.

Eid mengatakan mengenai kasus lain, ketika semua orang pergi ke bandara untuk kepergian Suzanne Mubarak. Ia menyalakan radio dan memilih siaran radio yang mengudarakan pembacaan ayat-ayat Al Qur’an (murotal-red), namun Mubarak berteriak kepada supirnya. Ia sangat marah saat Eid mendengarkan Al Qur’an. Hosni Mubarak mengatakan bahwa Al Qur’an seharusnya hanya diperdengarkan saat pemakaman.

“Sedangkan untuk dua putra presiden, mereka berbeda satu sama lain. Alaa, tentu saja jauh lebih baik dan dia suka terlibat dalam acara amal. Ia sangat baik dan selalu menyapa kami. Tapi Gamal Mubarak, semoga Allah menyelamatkan kita darinya, adalah seorang mata-mata Inggris, ketika kami mengucapkan salam, ia tidak pernah menjawabnya,” ujar Khadr. (haninmazaya/arrahmah.com)

George Bush dan SBY adalah "The New World Order"



YESUS (AS) AKAN KEMBALI (Harun Yahya Bahasa Indonesia)

DENSUS 88 BIADAB LAKNATULLAH....

Tentara Bashar Assaad Memukuli Penyandang Cacat

Jihad dan Teroris Menurut Islam

Jihad dan Teror Menurut Islam-1

 

TPFR Bima Bertekad Ungkap Kejanggalan Penindakan Kasus Terorisme

BIMA (voa-islam.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima bersama ormas-ormas Islam, pers dan Mahasiswa seperti Muhammadiyah, HMI, PWI, JAT dan lain-lain mendeklarasikan Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi (TPFR) Bima.

TPFR rencananya akan bekerja mengungkap kejanggalan kasus-kasus yang melibatkan kekerasan oknum aparat yang dipetieskan seperti kasus Pelabuhan Sape-Lambu, Demosntrasi Parado, Kasus Ngali dan kasus-kasus yang terkait klaim terorisme. Berikut ini rilis deklarasi TPFR yang diterima redaksi voa-islam.com.

Hari ini, Rabu (09/01/2013) Bertempat di Kantor MUI Kabupaten Bima dengan Pimpinan Rapat KH. Drs. Abdurrahim Haris, MA (Ketua MUI) telah kami ikrarkan Tim Pencari Fakta & Rehabilitasi (TPFR) Bima yang lahir dari 12 Organisasi :

1.MUI Kab.Bima

2.DPD Muhammadiyah

3.DPC HMI Kab.Bima

4.PWI Cab. Bima

5.LBH Amanah

6.JAT Wil. Nusra

7.BEM Mahasiswa

8.LDPU An-Naba'

9.Pers Mahasiswa

10.Lembaga Dakwah Kampus

11.FORLIS

12.Akademisi Bima

Dilatarbelakangi hal-hal berikut :

Pertama, perbedaan yang nyata antara stigma nasional dan Internasional dengan kenyataan di Bima. Kondisi terkini adalah penetapan status Siaga 1 Pulau Sumbawa oleh Polda yang pada kenyataannya masyarakat Bima tidak merasakan sama sekali ketegangan sebagai dampak "klaim terorisme" oleh Polda.

Kedua, banyaknya kasus-kasus yang melibatkan kekerasan oknum aparat yang dipetieskan seperti kasus Pelabuhan Sape-Lambu, Demosntrasi Parado, Kasus Ngali dan kasus-kasus yang terkait klaim terorisme.

Ketiga, adanya kejanggalan-kejanggalan dalam penindakan-penindakan klaim kasus terorisme di wilayah Bima. Termasuk kasus mutakhir: ustadz Bahtiar yang ditembak mati dengan alasan pelarian dari Poso, padahal pada kenyataannya tidak pernah meninggalkan bima.

Keempat, melakukan balancing berita atas berita-berita sepihak kepolisian selama ini yang dipandang sangat memperburuk citra Bima yang ramah dan agamais.

Kelima, perlunya aksi-aksi lapangan yang bersifat investigasi dan nyata demi menyuguhkan fakta pada masyarakat Bima dan dunia pada umumnya.

Keenam, sangat tertutupnya pihak kepolisian terhadap berbgai elemen termasuk pers atas hampir semua kejadian di Bima.

Karena itu TPFR Bima diharapkan mampu :

  1. Menampilkan fakta lapangan versi masyarakat Bima
  2. Menjadi balancing berita atas kasus-kasus faktual di bima
  3. Menjadi Informasi Centre berbagai kasus yang terjadi yang berefek terhadap citra Bima
  4. Menjadi corong masyarakat pada madia massa, pemerintah daerah, kepolisian/Kapolri, DPR RI, Presiden dan Komnas HAM

Demikian deklarasi pendirian TPFR Bima ini kami sampaikan

TTD

Hadi Santoso, ST, MM Rismunandar

(Ketua) (Sekretaris)

Ulama Syi'ah kembali ke Sunni

Mantan petinggi BAIS: "Bongkar saja pertemuan petinggi BNPT di Markas Kopassus Kartosuro!"

JAKARTA (Arrahmah.com) - Sebelum terjadinya "teror" Solo, telah terjadi pertemuan secara tertutup di markas Kopassus Kartosuro antara Direktur Penindakan BNPT, Brigjen (Pol) Petrus R Golose dengan jajaran Dandim, Komandan Kopassus Grup 2, Kapolres se-Solo Raya dan dan perwakilan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

"Saya baca di media, tiga bulan sekitar bulan Juni sebelum ada 'teror' Solo, ada pertemuan petinggi BNPT dengan pejabat militer dan polisi seluruh Jawa Tengah di markas Kopassus Kartosuro yang katanya membahas penanggulangan antiteror. Apa gunanya pertemuan itu kok tiba-tiba ada 'teror'," kata mantan Komandan Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) Laksamana Pertama TNI Purn Mulyo Wibisono kepada itoday, Sabtu (8/9/2012).

Untuk diketahui, pertemuan di markas Kopassus Kartosuro yang dimaksud Mulyo terjadi pada Kamis, 21 Juni 2012.

Menurut Mulyo, pertemuan itu seharusnya sudah mengetahui jaringan "teroris", termasuk yang terbaru dan dapat mengantisipasi adanya "teror", terlebih lagi di Solo.

"Pertemuan BNPT di Kartosuro masih wilayah Solo yang katanya sumber "teroris", masih juga kecolongan. Saya minta pertemuan itu dibongkar saja, apa sih isinya, biar masyarakat tahu dan tidak curiga sepak terjang BNPT dan Densus," ungkap Mulyo.

Mulyo mencurigai kemunculan "teroris" Solo kemungkinan rekayasa pihak BNPT untuk mendapatkan kucuran dana. "Kemunculan 'teroris' itu menguntungkan polisi dan BNPT. Mereka mendapatkan keuntungan dari proyek 'teroris'," jelasnya.

Ia juga mengatakan, dalam menjalankan "proyek terorisme" itu, pihak BNPT bisa juga melakukan operasi intelijen dengan menyusup kepada orang-orang yang ingin melakukan "teror".

"Memunculkan 'teror' itu biasa dalam operasi intelijen agar orang-orang yang diduga 'teroris' itu muncul. Dan dengan munculnya 'teroris' akan memberikan keuntungan bagi polisi dan BNPT," pungkasnya.

Keterangan foto: Direktur Penindakan BNPT Brigjen (Pol) Petrus Reinhard Golose sesaat usai pertemuan di markas Kopassus Kartosuro (21/6/2012)

(salam-online/arrahmah.com)

OPINI : Catatan Relawan HASI dari Bumi Syam: ‘Jangan Bedakan Suriah dengan Palestina’


HASI 4-suriah-palestina jangan bedakan-jpeg.imageSURIAH (SALAM-ONLINE): Isu kezaliman terhadap Muslim Suriah sampai saat ini seolah kurang laku. Perhatian Muslim di Nusantara lebih tertarik pada isu lain yang lebih populer dan dikenal, yaitu Palestina.

Padahal Palestina dan Suriah sama-sama bagian dari bumi Syam yang diberkahi. Syam baru dipecah-belah menjadi Suriah, Palestina, Yordan dan Libanon setelah khilafah Islamiyah diruntuhkan Yahudi dan Barat.

Persekutuan Barat kemudian menyerahkan negeri-negeri kecil baru itu kepada para boneka lokalnya. Suriah diserahkan pada minoritas Nushairi Alawi. Sementara Palestina diserahkan pada Yahudi Zionis yang didatangkan dari berbagai negeri, menambah jumlah Yahudi lokal yang tadinya minoritas.

Lalu, karena dipecah belah oleh Perjanjian Sykes-Picott, apakah wala (loyaitas) dan kepedulian kita juga ikut terbelah? Ingatlah teladan Dr. Abdullah Azzam, ulama mujahid kelahiran Palestina yang berjihad di Afghan dan syahid terbunuh di Pakistan.

Bumi Islam itu satu. Demikian pula Bumi Syam. Semuanya milik umat Islam yang bertauhid, bersujud dan tunduk hanya kepada Allah bukan kepada Amerika atau yang lainnya. Milik umat Rasululllah yang setia pada manhaj beliau, bukan milik mereka yang melecehkan para sahabat dan istri beliau.

Tahukah Anda? Syekh Izzuddin al Qassam, yang syahid dalam jihad di Palestina dan kini menjadi nama Brigade Hamas, adalah ulama kelahiran Jablah, sebuah kota di Provinsi Latakia, Suriah.

Jablah kini masih dikuasai rezim Asad. Di sana terdapat pangkalan udara yang heli-helinya rajin menyerang kota-kota di sekitarnya dengan roket dan bom birmil.

Tahukah Anda? Shalahuddin al Ayyubi–pahlawan Islam dalam perang salib–memiliki benteng besar di Haffa, masih di Suriah juga. Kini benteng kokoh yang indah itu mulai rusak dimakan zaman dan sabotase rezim Nushairi Bashar Asad.

Jadi, Suriah adalah bagian tak terpisahkan dari Syam dan Palestina. Keduanya sama-sama dizalimi. Yang satu dijajah Zionis, yang satunya dihancurkan kota-kota dan dibantai penduduknya oleh rezim Nushairi yang sesat.

HASI 4-suriah-palestina-jangan bedakan-jpeg.imageMaka, Anda–Muslim yang peduli dan cinta Palestina–seharusnya juga peduli dan cinta pada Suriah. Dan saat ini, mereka betul-betul menderita. Muslim di Suriah digempur setiap hari di tengah musim dingin yang menggigit tulang.

Ingatlah pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri,” (HR Bukhari dalam kitab Arba’in Nawawiyah).

Jika Anda menyukai keamanan bagi diri dan keluarga, seharusnya Anda menyukai dan mengusahakan keamanan bagi Muslim Suriah yang tengah dibantai. (AZ)